RI Segera Suntikkan Vaksin Covid Lansia, Ini Aturan Mainnya!

roy, CNBC Indonesia
15 February 2021 19:49
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan berusia lanjut saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan vaksin tersebut untuk lansia. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan berusia lanjut saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan vaksin tersebut untuk lansia. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera menyuntikkan vaksin Covid-19 tahap kedua bulan Ini. Salah satu kategori yang masuk di tahap kedua ini adalah lansia, yaitu seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.

Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan ada sekitar 21 juta orang yang termasuk kategori lansia yang akan menjadi sasaran program vaksinasi tahap kedua ini.

Lansia termasuk yang didahulukan atau menjadi prioritas karena memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi fatal. Untuk menjalankan program ini ada prosedur spesifik dan berbeda untuk melakukan vaksinasi kepada lansia tersebut.

"Untuk penyuntikan menggunakan vaksin Sinovac ini, interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari," ujar Siti Nadia dalam keterangan resmi, Senin (15/2/2021).

Selain soal interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan kepada lansia. "Untuk tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg," ujar dr Nadia.

"Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian."

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

  1. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
  2. Apakah sering merasa kelelahan?
  3. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
  4. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?
  5. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

"Jika ada tiga atau lebih yang dijawab 'iya' oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan. Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius," jelas dr. Nadia.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan dr Reisa Bagi Anda yang Nggak Percaya Vaksin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular