Gokil, Konsumsi Listrik Buat Nambang Bitcoin Gede Banget!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin kini jadi buah bibir. Mata uang digital cyptocurrency ini mencetak harga tertinggi sepanjang masa. Namun ada fakta baru: konsumsi listrik Bitcoin dalam setahun lebih tinggi dari seluruh Argentina.
Ini merupakan hasil riset dari Universitas Cambridge, Inggris, seperti dikutip CNBC Indonesia dari BBC International, Kamis (11/2/2021).
Untuk menghasilkan Bitcoin dilakukan aksi mining atau penambangan dengan melibatkan komputer khusus dan nyatanya kegiatan itu membutuhkan konsumsi daya listrik yang besar. Tak jarang komputer harus bekerja 24 jam selama tujuh hari.
Menurut penelitian Cambridge konsumsi listrik untuk menambang Bitcoin mencapai 121,36 terawatt-hour (TWh) setahun. Konsumsi stabil setiap tahunnya kecuali ketika harga Bitcoin turun yang buat penambang rugi melakukan aksi mining.
"Bitcoin mengkonsumsi listrik sebanyak itu," ujar Michael Rauchs, peneliti Cambrdge Center for Alternative Finance. "Ini tidaklah sesuatu yang akan berubah di masa depan kecuali harga Bitcoin turun secara signifikan."
Michael Rauchs menambahkan konsumsi listrik Bitcoin bisa memberikan daya pada semua ceret yang digunakan di Inggris selama 27 tahun.
Dalam penelitian Cambridge diketahui konsumsi Bitcoin setara dengan Argentina yang menghabiskan 121TWh per tahun. Belanda menghabiskan 108,8 TWh setahun, Arab Saudi 113,2 TWh dan Norwegia 112,2 TWh.
Halaman selanjutnya "Tesla Borong Bitcoin & Rusaknya Citra Perusahaan" >>>>
