Vaksinasi Covid-19 RI Masih Ketinggalan Jauh dari Negara Lain

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 February 2021 08:56
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal covid-19 di Istora Senayan
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal covid-19 di Istora Senayan. (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak pertengahan Januari 2021. Dua minggu lebih program vaksinasi masal dilakukan, ternyata Indonesia masih kalah cepat dengan negara-negara lain.

Rata-rata jumlah vaksin yang disuntikkan per 100 orang di dunia mencapai 1,38 dosis. Negara-negara di kawasan Asia cenderung tertinggal dibanding negara-negara di Eropa maupun Amerika Utara dalam hal kecepatan vaksinasi Covid-19.

Sampai dengan 2 Februari 2021, total vaksin yang disuntikkan per 100 orang di Asia baru 0,8 dosis, sementara di Eropa mencapai 3,55 dosis dan Amerika Utara sudah menyentuh angka 5,87 dosis. 

Meskipun begitu jumlah dosis vaksin yang disuntikkan di Asia masih lebih tinggi dibanding Afrika yang hanya 0,02 dosis per 100 orang dan Amerika Selatan yang baru 0,64 dosis per 100 orang.

Apabila dicermati dengan seksama negara-negara dengan ukuran populasi besar dari 10 juta jiwa cenderung melakukan vaksinasi dengan kecepatan lebih lambat dibanding negara berpopulasi kecil.

Israel menjadi satu-satunya negara di dunia yang paling cepat dalam vaksinasi. Ukuran populasi hingga luas wilayah yang kecil memungkinkan pemerintah untuk menggeber vaksinasi. Per 3 November 2021, Israel telah menyuntikkan lebih dari 60 dosis vaksin per 100 orang penduduknya. Cool!

Namun bukan hanya ukuran populasi saja yang mempengaruhi kecepatan vaksinasi Covid-19. Faktor lain seperti jumlah pasokan vaksin yang sudah diamankan suatu negara turut mempengaruhi kecepatan imunisasi.

Lihat saja Inggris dan Amerika Serikat (AS). Meski ukuran populasi di kedua negara tersebut tergolong besar (>50 juta jiwa), tetapi karena berhasil mengamankan sejumlah besar vaksin Covid-19 dari pengembang, kedua negara ini relatif lebih cepat dalam memvaksinasi warganya.

Saat ini pasokan vaksin Covid-19 secara global belum mampu memenuhi kebutuhan untuk umat manusia. Namun sebagian besar pasokan tersebut sudah dikuasai oleh negara-negara maju.

Lembaga think tank global Oxfam menyebut Pemerintah Inggris telah mengamankan sejumlah dosis vaksin sehingga 1 orang warganya mendapat pasokan 5 dosis vaksin. Jelas ini sangat kontras dengan kondisi di Bangladesh yang sampai sekarang hanya mendapat jatah 1 dosis untuk 9 orang menurut Oxfam.

Tentu saja angka tersebut menunjukkan betapa timpangnya akses setiap negara terhadap vaksin Covid-19. Inggris, Uni Eropa dan AS memang memiliki privilese untuk mengamankan sejumlah dosis vaksin lebih dari negara lain karena punya uang.

Oiya, jangan lupakan juga bahwa para pengembang vaksin Covid-19 yang saat ini produknya digunakan mayoritas berasal dari negara-negara itu. Sebut saja Pfizer, BioNTech, Moderna, AstraZeneca hingga Johnson & Johnson.

WHO menilai dengan adanya disparitas ini hanya akan membuat waktu pemulihan ekonomi dan keluarnya umat manusia dari krisis kesehatan ini berlangsung lebih lama. 

Indonesia sudah menjajaki kerja sama dengan berbagai pengembang vaksin Covid-19 global. Hingga akhir tahun lalu sudah ada 3 juta dosis vaksin Sinovac yang tiba di Tanah Air. Jumlah tersebut cukup untuk memvaksinasi kurang lebih 1,5 juta masyarakat RI. 

Lantas sudah berapa banyak dosis vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia? Jangan kaget, jawabannya mencengangkan! Hanya 0,26 dosis vaksin per 100 orang dalam populasi.

Berdasarkan analisis CNBC Indonesia terhadap 62 negara yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 sejak akhir tahun lalu, Indonesia berada di peringkat 55. Peringkat yang bisa dibilang 'bontot'. 

Program vaksinasi Covid-19 secara masal diharapkan mampu membentuk kekebalan komunal (herd immunity). Agar seluruh populasi terlindung dari suatu patogen maka setidaknya 70% dari populasi tersebut harus divaksinasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan target vaksinasi 1 juta per hari agar Indonesia bisa segera mencapai herd immunity. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah 270,2 juta jiwa.

Jadi 60-70% dari itu adalah 162,12-189,14 juta. Diambil titik tengahnya adalah 175,63 juta. Itulah jumlah manusia yang harus divaksin untuk menciptakan herd immunity. Apabila ingin mencapai target herd immunity dalam setahun, maka setiap harinya jumlah orang yang harus disuntik vaksin mencapai 481.178. 

Apabila 1 orang mendapat dua kali suntikan, maka dalam sehari harus ada 962.356 orang yang diimunisasi. Ya, angkanya mendekati dengan target Presiden Jokowi.

Bagaimana kondisi sekarang? Apakah target itu sudah terpenuhi?

Sayangnya belum, bahkan jaraknya jauh sekali. Mengutip catatan Our World in Data, total dosis vaksin yang sudah diberikan di Indonesia per 3 Februari 2021 adalah 646.026 atau setara dengan rata-rata 30.763 orang dalam sehari. 

Kesuksesan vaksinasi Covid-19 untuk membawa RI keluar dari krisis kesehatan ini tidak hanya dipengaruhi oleh kecepatan vaksinasi saja. Menurut studi komputasional yang dilakukan oleh Sarah M. Bartsch, dkk dari City University of New York (CUNY) setidaknya potensi reduksi kasus Covid-19 di AS dipengaruhi tiga hal.

Pertama adalah proporsi populasi suatu negara yang positif terjangkit Covid-19, efektivitas vaksin dan jumlah populasi yang divaksinasi.

Jika menggunakan hasil studi tersebut untuk kasus Indonesia dengan asumsi 5% populasi terjangkit Covid-19, 70% orang divaksinasi dan efektivitas vaksin 60% maka potensi reduksi Covid-19 di Tanah Air bisa mencapai 75%. 

Namun lagi-lagi untuk bisa sampai ke sana bukan hal yang mudah karena kasus Covid-19 di dalam negeri terus bertambah sementara kapasitas tes dan pelacakan masih belum mencukupi dan memvaksinasi ratusan juta orang juga butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabar Ya! Baru 160 Juta Orang RI Bakal Dapat Vaksin Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular