Cara Baru Australia Buat Rombak Dominasi Google & Facebook

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 January 2021 12:24
foto : Reuters/ David Gray
Foto: Reuters/ David Gray

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia sedang mempertimbangkan pembuatan aturan yang mengizinkan pengguna internet memilih data mana yang akan mereka berikan kepada perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Facebook.

Rencana aturan baru ini diusulkan Australian Competition and Costumer Commission (ACCC). Tujuannya untuk melindungi kepentingan pengguna dan mengubah periklanan digital serta menantang dominasi Google dan Facebok Inc.

Proposal terbaru ini menambahkan elemen baru pada kampanye regulator anti monopoli dan perilaku anti persaingan untuk memeriksa kekuatan raksasa online di pasar media yang sedang berjuang di negara tersebut.

Sebelumnya Australia sedang menggodok aturan yang memaksa raksasa teknologi untuk membayar media massa atas konten yang berada di platform media sosial populer, hal ini ditentang oleh perusahaan internet.

"Ada kurangnya persaingan, pilihan, dan transparansi dalam industri ini," kata Ketua ACCC Rod Sims seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1/2021), yang memperkirakan Google menguasai pendapatan iklan Australia antara 50% hingga 100%, tergantung pada layanannya.

"Masalah ini menambah biaya iklan untuk bisnis, yang pada akhirnya akan berdampak pada harga yang dibayarkan oleh konsumen," tambah Rod Sims.

Membiarkan pengguna internet memilih platform internet mana yang mereka bagikan data pencarian mereka dapat mendorong persaingan antara pemasok iklan online dan mengurangi keunggulan kompetitif dari platform besar, kata ACCC dalam laporan interim 222 halamannya.

Laporan akhir dijadwalkan akan dikirim ke pemerintah pada Agustus 2021. Perwakilan Google dan Facebook di Australia tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan pemerintah "menangkap kekhawatiran ACCC atas daya saing dan berlanjutnya dominasi raksasa teknologi itu" tetapi tidak mengatakan apakah dia mendukung proposal tersebut.

"Kami perlu memastikan kerangka peraturan kami sejalan dengan perubahan yang didorong oleh platform digital," kata pernyataan itu.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertama di Dunia, Facebook-Google Dipaksa Bayar Konten Media

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular