Menkes Curhat Sederet Masalah Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 January 2021 20:07
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai merima Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri KesehatanĀ Budi Gunadi Sadikin blak-blakan soal vaksinasiĀ Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di seluruh tanah air. Menurut dia, ada sejumlah permasalahan dalam program tersebut.

"Ada masalah pendaftaran sulit sekali, aplikasinya nggak masuk," ujar BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam Media Group News Summit yang berlangsung secara virtual pada Rabu (27/1/2021).

Sebagai tindak lanjut, Ia langsung memimpin rapat via konferensi video dengan seluruh dinas kesehatan di Indonesia. Proses pendaftaran pun diubah menjadi manual. Imbasnya pun segera terasa.

"Lalu ada perbaikan mulai minggu kedua naik jadi 20 ribuan (nakes yang disuntik per hari) kemarin batch kedua karena untuk nakes 1,5 juta (dosis vaksin) sediakan 3 juta. Batch pertama kita kirim 1,2 juta saja. Sempat beberapa provinsi kalang kabut gudang-gudangnya karena ada vaksin lama yang disimpan di sana," kata BGS.



"Kita tahan tadinya mau kirim sekaligus 3 juta takut ada masalah di penyimpanan jadi ditahan. Minggu kedua kita kirim 1,8 juta naik dari 20 ribu ke 50 ribu. Kemaren 58 ribu, hari ini 56 ribu suntik per hari. Sampai akhir Februari 40 hari range-nya masuk, masih bisa terkejar," lanjutnya.

Mantan Direktur Utama PT Inalum (Persero) itu pun telah melakukan peninjauan di lapangan. Salah satunya dengan mendatangi Politeknik Kesehatan di Cilandak, Jakarta Selatan. Ada kendala lain yang ditemukan di sana.

"Dibuat suntik massal, dibikin weekend, kemarin Senin mau coba masih kalang kabut tadi coba di Poltekes Cilandak, baru 300 coba. Nggak puas saya. Metode sentralisasi karena mungkin puskesmas suntikan massal 1.000, 2.000, 3.000. Di Cilandak tidak terlalu banyak," ujar BGS.

"Tadi saya baru konferensi video dengan RS di Yogyakarta seperti Bethesda, Sarjito. Berapa pegawai RS yangg belum divaksin. Saya mau coba bikin 1.000. Besok saya mau pergi ke Yogyakarta mau lihat vaksinasi massal, 1.000 bisa nggak sekaligus," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Bicara Health Tech, Dari Big Data Hingga Terapi Gen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular