Alasan Penerima Vaksin Covid Harus Disuntik Ulang

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 January 2021 16:38
A health worker is being administered COVID-19 vaccine at a hospital in Kolkata, India, Saturday, Jan. 16, 2021. India started inoculating health workers Saturday in what is likely the world's largest COVID-19 vaccination campaign, joining the ranks of wealthier nations where the effort is already well underway. (AP Photo/Bikas Das)
Foto: Vaksinasi covid-19 di India (AP/Bikas Das)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para penerima vaksin diharuskan menerima suntikan lagi di masa depan. Sebab ternyata vaksin yang ada saat ini tidak menimbulkan daya tahan tubuh seumur hidup.

"Ada waktu di mana daya tahan tubuh yang ditimbulkan atau disiapkan dari vaksin tersebut akan berkurang atau habis. Sehingga dibutuhkan vaksinasi lagi atau boostering di kemudian hari," kata Menteri Riset dan Teknologi serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, Bambang Brodjonegoro dalam Webinar Tantangan dan Kebijakan Vaksin Merah Putih Covid-19, Jumat (22/1/2021).

Hal ini juga yang menjadi alasan Indonesia sedang mempersiapkan vaksin Merah Putih buatan enam lembaga dan Universitas di tanah air. Menurutnya vaksin jadi sebuah kebutuhan dan bukan hanya pelengkap.

Menurut Indra Budiansyah yang merupakan bagian tim pengembangan vaksin Oxford-Astrazeneca Inggris, ada sejumlah pertanyaan terkait vaksin salah satunya mengenai performa efikasi dalam waktu lama. Sebab menurutnya vaksin yang ada saat ini hanya memiliki data efikasi dalam waktu setengah tahun saja.

"Karena kita tahu vaksin yang di-rollout (disuntikkan) sekarang itu baru memiliki data efikasi enam bulan," kata dia.

Sebagai informasi, enam lembaga dan Universitas yang ikut dalam konsorsium vaksin Merah Putih yakni Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut teknologi Bandung. Pengembangan ini menggunakan platform yang berbeda.

Bambang menjelaskan jika perbedaan platform ini salah satunya untuk mempelajari dan mengupdate kemampuan teknologi dalam pengembangan vaksin di Indonesia. Setelahnya ini akan membuat Indonesia cepat untuk mengembangkan vaksin.

"Bayangan saya kita makin canggih dalam penguasaan teknologi maka ketika ada satu kebutuhan di masa depan kita langsung bisa mengembangkan vaksin relatif cepat," ungkapnya.

Dia berharap dengan pengembangan vaksin Merah Putih dapat menyeimbangkan pemulihan ekonomi serta menekan tingkat kematian, kalau bisa mencapai 0 serta penularan yang menurun drastis.

Dengan vaksin juga Bambang berharap bisa menimbulkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan aktivitasnya lagi.

"Ujungnya vaksinasi menciptakan confidence masyarakat untuk melakukan kegiatan dengan mengubah perilaku lebih care masalah kesehatan dan perlindungan diri," ujar Bambang.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular