
Seperti Malaysia, Singapura Kaji Pembelian Vaksin Sinovac

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura menyatakan akan mengevaluasi beberapa hal untuk membeli vaksin Covid-19 besutan perusahaan China Sinovac untuk program vaksinasi nasional. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong seperti dikutip The Straits Times, Jumat (15/1/2021).
Pernyataan ini dia sampaikan setelah Brasil merilis hasil efikasi vaksin China itu yang hanya menunjukkan angka 50,4%, masih di bawah ambang batas untuk persetujuan regulasi di negara kota itu. Gam menyatakan data-data tersebut tidak akan digunakannya. Ia menambahkan bahwa Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) akan mengadakan penelitian lebih lanjut dari beberapa data awal yang diberikan Sinovac.
"Kami akan teliti datanya saat datang, dari pada bergantung pada angka yang dilaporkan, lebih baik mengandalkan data resmi yang kami terima dari Sinovac sendiri," ujarnya.
HSA akan menilai datanya saat masuk, dan komite ahli Covid-19 negara juga akan mengevaluasi apakah cocok untuk vaksinasi di Singapura.
"Kami akan membagikan lebih detail jika sudah tersedia," kata Gan.
Pada Rabu (13/1/2021) lalu, Singapura telah memulai program vaksinasi nasional. Dalam program itu, beberapa dosis vaksin Pfizer-BioNTech telah diinokulasi kepada beberapa elemen masyarakat, termasuk di dalamnya PM Singapura Lee Hsien Loong.
Sebelumnya negara tetangga Singapura, Malaysia, menyatakan akan mengkaji ulang pembelian vaksin Covid-19 Sinovac. Hal itu didasarkan pada hasil penelitian di Brasil yang menyatakan keampuhan vaksin itu hanya 50,4%, jauh di bawah rilis sebelumnya yang menyatakan 78%.
"Jika kami tidak puas dengan keamanan dan kemanjuran, kami tidak akan melakukan pengadaan. Data klinis Sinovac baru dirilis. Kami akan meninjau datanya dan memutuskan," kata Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin dikutip dari The Star.
Di Indonesia sendiri vaksin Sinovac telah digunakan dalam program vaksinasi nasional gelombang pertama. Suntikan pertama vaksin itu telah diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) lalu.
Dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan, vaksin Covid-19 Sinovac memiliki efikasi 65,3% atau di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 50%.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam Singapura Bikin Vaksin Covid-19, Siap Pakai 2021