Ramai-ramai Blokir Akun Medsos Donald Trump, Kenapa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 January 2021 13:02
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook, Twitter, YouTube, hingga Snapchat memutuskan untuk memblokir akun media sosial (medsos) Presiden Donald Trump pasca kerusuhan di gedung Capitol, Parlemen AS.

CEO Twitter, Jack Dorsey menyebut keputusan perusahaan merupakan hal sangat tepat. Menurutnya ucapan seseorang di platform online dapat mengakibatkan bahaya di dunia nyata dan alasan itu juga yang menjadi alasan penutupan akun bermasalah.

Dorsey juga mengatakan jika Twitter membuat keputusan tidak menyenangkan, orang-orang bisa pindah ke tempat lain. Sebelumnya, Twitter sudah memblokir secara permanen akun @realDonaldTrump.

Namun di sisi lain, Dorsey menyoroti kebijakan yang tidak konsisten dan kurangnya tranparansi pada platform ini juga dapat menutup internet terbuka.

Dia juga mengakui jika internet tidak boleh dikontrol oleh sejumlah pihak termasuk perusahaan swasta. Untuk alasan itu, Bos Square menyukai konsep bitcoin.

Menurutnya bitcoin membuat internet tidak dikontrol oleh satu individu atau entitas tertentu, berbeda seperti yang terjadi saat ini.

"Modelnya mendemonstrasikan teknologi internet dasar yang tidak dikontrol atau dipengaruhi oleh individu atau entitas tertentu," jelasnya, dikutip CNBC Internasional, Kamis (14/1/2021).

Pemblokiran aktivitas Trump di dunia maya terus dilakukan oleh sejumlah platform. Terbaru adalah akun Snapchatnya akan ditutup selamanya mulai 20 Januari mendatang.

Sebelumnya Snap mengumumkan jika akun Trump disuspen tanpa batas waktu yang tidak ditentukan. Juru bicara perusahaan beralasan keputusan ini untuk keselamatan publik.

"Demi keamanan publik dan berdasarkan upayanya untuk menyebarkan misinformasi, ujaran kebencian dan menghasut kekerasan, yang jelas melanggar kebijakan kami, kami membuat keputusan untuk menutup akunnya secara permanen," ungkap juru bicara Snap.

Keputusan Snap ini mengikuti beberapa media sosial lain yang melakukan langkah serupa. Platform buatan Dorsey, Twitter juga sempat mengunci akun Trump selama 12 jam.

Selain itu ada juga Facebook yang sempat memblokir akun Trump selama 24 jam, namun akhirnya memperpanjangnya hingga waktu tak terbatas. Menurut CEO Mark Zuckerberg, pemblokiran itu nampaknya akan berlangsung hingga Trump lengser dari kursi Presiden.

Youtube juga memberi hukuman tambahan dengan menangguhkan kanal Trump selama satu minggu ke depan. Platform itu juga menghapus sejumlah video yang dianggap melanggar kebijakan mengenai penghasutan kekerasan.

Menurut Youtube, Trump takan memicu lebih banyak kekerasan selama inagurasi Presiden terpilih AS berikutnya Joe Biden.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular