
Trump Tuding Facebook & Twitter Cs Memecah Belah Bangsa

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuding para perusahaan raksasa media sosial telah memecah belah bangsa. Dia menyalahkan Facebook, Twitter dan kawan-kawannya dalam kerusuhan di gedung parlemen AS, Capitol beberapa waktu lalu.
Menurutnya platform media sosial tersebut telah melakukan sesuatu yang mengerikan untuk Amerika Serikat. Namun Trump tak menjelaskan secara spesifik soal tudingan nya tersebut.
"Dan saya yakni ini akan jadi kesalahan besar untuk mereka. Mereka memecah belah," kata Trump, dikutip Reuters, Rabu (12/1/2021).
Sesaat setelah kerusuhan di Capitol pecah, sejumlah perusahaan media sosial mengambil langkah membekukan sementara atau suspensi kepada akun Trump. Facebook, misalnya yang memblokir Trump untuk mengunggah postingan apapun dalam 24 jam terakhir.
Namun Facebook akhirnya memperpanjang masa pemblokiran hingga tidak terbatas. Menurut CEO Mark Zuckerberg, penutupan akan berlangsung setidaknya hingga akhir jabatan Trump.
Langkah yang sama juga diambil Twitter. Platform itu mengunci akun Trump selama 12 jam setelah dia menghapus tweet serta video tudingan pemilu presiden AS berlangsung curang dan meminta pengunjuk rasa untuk pulang.
Namun akhirnya langkah berani diambil Twitter dengan menutup permanen akun @realDonaldTrump. Menurut Twitter, Trump dirasa telah banyak melakukan pelanggaran ketentuan di platform itu.
Hubungan Trump dengan Twitter juga sebenarnya sudah bermasalah sepanjang tahun lalu, saat media sosial itu melakukan pelabelan pada sejumlah tweet pria berusia 74 tahun. Beberapa diantaranya terkait tudingan Trump pada penyelenggaraan pemilu di AS.
Selain itu, Apple, Google dan Amazon melakukan penangguhan pada aplikasi pro-Trump bernama Parler. Pengguna di dalamnya melakukan ancaman lebih banyak kekerasan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-ramai Blokir Akun Medsos Donald Trump, Kenapa?
