Benarkah WhatsApp Mulai Ditinggal Pengguna?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 January 2021 17:20
INFOGRAFIS, Cara Aktifkan Fitur Canggih Whatsapp Yang Tersembunyi
Foto: Infografis/Fitur Tersembunyi Whatsapp/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah instalasi baru aplikasi WhatsApp menurun pada awal tahun ini berbarengan dengan pengumuman kebijakan privasi baru WhatsApp. Inikah bukti WhatsApp mulai ditinggalkan pengguna?

Laporan Sensor Tower yang diumumkan Kamis (7/1/2021) lalu, menyatakan jumlah instalasi WhatsApp merosot mencapai 13 persen. Anak usaha Facebook itudiunduh sebanyak 1,3 juta kali berbeda dengan tujuh hari pertama di awal tahun yang mencapai 10,3 juta download, dikutip Daily Mail, Selasa (12/1/2021).

Jumlah ini cukup berbeda dengan rival WhatsApp yakni Telegram yang mendapat tambahan download hampir 1,7 juta kali.

Sementara itu nama Signal yang naik daun setelah pengumuman kebijakan baru WhatsApp juga mengalami peningkatan jumlah unduhan. Laporan Sensor Tower menyebutkan platform itu mendapatkan 1,2 juta download.

Bukan hanya jumlah unduhan, peringkat WhatsApp di Amerika dan Inggris juga turun. Menurut laporan App Annie, WhatsApp berada diurutan 38 untuk AS dan Inggris peringkat ke-10, merupakan tempat yang tidak biasa untuk raksasa platform messaging itu.

Sementara itu Telegram dan Signal peringkatnya langsung menanjak masing-masing berada di urutan pengunduhan di Inggris yakni 13 dan 1.

Banyak pengguna yang cukup marah dengan keputusan kebijakan baru WhatsApp itu. Dalam sejumlah unggahan di Twitter, mereka berani untuk menghapus WhatsApp karena masalah pengaksesan data tersebut.

Salah satu pengguna bahkan berani untuk menghapus WhatsApp dan 'saudaranya' Instagram dari ponselnya. Menurutnya kebijakan yang diberikan dua platform itu terlalu menakutkan.

Ahli Keamanan Siber di Eset, Jake Moore tidak terkejut dengan reaksi sejumlah pengguna yang menghapus WhatsApp. Dengan adanya informasi bahwa aplikasi akan tidak bisa digunakan jika tak menyetujui aturan baru, membuat orang-orang seperti dipaksa untuk memberikan data mereka.

"Kita mungkin melihat orang-orang berpindah dari aplikasi ini ke aplikasi yang berfokus pada keamanan. Sangat penting untuk pengguna melakukan berbagai cara memproteksi informasi pribadi mereka, dan mereka harus sadar betapa merusaknya jika berada di pihak yang salah," kata Moore.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Telegram Kritik Aturan Privasi WhatsApp: Hormati Pengguna

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular