Varian Baru Corona Afsel Bikin Khawatir, Ini Deretan Faktanya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 January 2021 14:22
Penampakan virus corona yang diisolasi (Foto: NMDC)
Foto: Penampakan virus corona yang diisolasi (Foto: NMDC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru Covid-19 terus bermunculan. Setelah di Inggris, terbaru adalah berasal dari Afrika Selatan yang ditemukan sejak 18 Desember lalu.

Saat itu, dilaporkan varian baru Covid-19 sudah menyebar di tiga provinsi yakni Eastern Cape, Western Cape dan KwaZulu Natal. Afrika Selatan menyebut penyakit ini sebagai varian 501Y.V2.

Berikut sejumlah fakta dari varian baru yang ditemui di Afrika Selatan, dikutip CNBC Internasional, Kamis (7/1/2021).

Asal Mula Varian Baru

Belum ada informasi soal asal mula varian baru dan para peneliti mengingatkan untuk tidak menyalahkan sebuah negara atas mutasi yang terjadi. Sebab virus ini bisa dari mana saja dan ditemukan di mana saja.

Misalnya varian di Inggris ditemukan oleh Covid-19 Genomics Consortium di Inggris yang mencari random genetik untuk sampel virus.

Lembaga itu telah dibentuk sejak April dan hingga sekarang sudah mengurutkan 170.256 genom virus dari orang positif Covid-19.

Sama Seperti di Inggris

Varian baru ini ditemukan dalam protein yang melonjak dan digunakan virus untuk dapat masuk ke dalam sel. Mutasi tersebut sebelumnya juga ditemukan di Inggris.

Di Inggris, varian baru ditemukan hampir bersamaan dengan penemuan di Afrika Selatan. Diperkirakan sudah beredar sejak September lalu.

Namun varian di Afrika Selatan juga membawa dua mutasi lain yakni E484K dan K417N. Para ahli menyebutkan keduanya bisa mempengaruhi efek vaksin untuk melawan pandemi.

Jadi Perhatian Global

Temuan di Afrika Selatan ini cukup mengkhawatirkan menurut sejumlah ahli. Walaupun kasusnya masih sedikit namun sudah menyebar di banyak negara seperti Inggris, Perancis, Swiss, Jepang, Austria dan Zambia.

Pemerintah di beberapa negara juga melarang penerbangan dari Afrika Selatan serta Inggris.

"Saya cukup khawatir dengan varian Afrika Selatan dan itu juga mengapa kami mengambil tindakan untuk melakukan larangan terbang dari Afrika Selatan," kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.

Bisa Melawan Vaksin

Varian baru ini disebutkan bisa melawan vaksin Covid-19. Menurut para ahli ada konsekuensi dengan munculnya mutasi ini yakni kemampuan menghindari kekebalann alami atau dari vaksin.

"Baik vaksinasi atau infeksi natural dengan SARS-CoV-2 (coronavirus) memproduksi respon polyclonal yang menargetkan sejumlah bagian pada lonjakan protein. Virus akan mungkin perlu mengakumulasi sejumlah mutasi untuk menghindari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin atau infeksi natural," kata laporan pihak CDC.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular