
India Setujui Izin Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- India telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Hal ini membuka jalan bagi kampanye imunisasi besar-besaran di negara terpadat kedua di dunia tersebut
Dikutip dari Reuters, Menteri Informasi dan Penyiaran Prakash Javadekar mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu bahwa vaksin telah diberi lampu hijau pada hari Jumat.
Ini adalah vaksin COVID-19 pertama yang disetujui untuk penggunaan darurat oleh India, yang memiliki jumlah infeksi tertinggi setelah Amerika Serikat. Vaksin ini datang pada saat India menjalankan latihan distribusi vaksin secara nasionak.
Javadekar mengatakan setidaknya tiga vaksin lagi menunggu untuk disetujui, yakni COVAXIN dari perusahaan lokal Bharat Biotch, ZyCoV-D Zydus Cadila dan Sputnik-V Rusia.
"India mungkin satu-satunya negara di mana setidaknya memiliki empat vaksin yang sedang disiapkan," katanya.
"Satu disetujui kemarin untuk penggunaan darurat, Serum's COVISHIELD." katanya. Hal ini mengacu pada fakta bahwa imunisasi AstraZeneca/Oxford akan dilakukan oleh Serum Institute of India (SII).
BPOM India yang bernama CDSCI India diharapkan mengumumkan dosis dan detail lain tentang imunisasi. SII telah menerapkan untuk dua dosis penuh vaksin dengan jeda sekitar 28 hari.
Vaksin AstraZeneca/Oxford, yang diberikan persetujuan pertamanya oleh Inggris pada hari Selasa, lebih murah dan lebih mudah digunakan daripada beberapa vaksin lainnya. Namun, masih ada ketidakpastian tentang dosis yang paling efektif sejak data yang diterbitkan pada bulan November menunjukkan dosis setengah diikuti dengan dosis penuh memiliki tingkat keberhasilan 90% sementara dua suntikan penuh 62% efektif.
Regulator India juga telah menerima aplikasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer Inc dengan BioNTech Jerman.
India telah melaporkan lebih dari 10 juta kasus COVID-19, meskipun tingkat infeksinya telah turun secara signifikan dari puncak pertengahan September. Negara itu berharap dapat mengimunisasi 300 juta dari 1,35 miliar penduduknya dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.
SII, produsen vaksin terbesar dunia, telah menimbun sekitar 50 juta dosis suntikan AstraZeneca/Oxford, yang akan dijual kepada pemerintah dengan harga sekitar 250 rupee (US$ 3,42) per dosis dan 1.000 rupee di pasar swasta.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Terbitkan Izin Edar Vaksin AstraZeneca Minggu Depan?