Inggris Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid AstraZeneca

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 December 2020 15:37
(AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)
Foto: (AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris resmi menyetujui dan mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca. Vaksin Oxford-AstraZeneca rencananya akan diluncurkan minggu depan, dan akan masuk ke dalam program imunisasi Covid-19.

Dalam sebuah pernyataan, AstraZeneca mengatakan dosis pertama dari vaksin itu dirilis pada Rabu (30/12/2020), sehingga vaksinasi dapat dimulai pada awal tahun baru 2021.

Mereka menambahkan bahwa perjanjian itu bertujuan untuk memasok jutaan dosis pada kuartal pertama, sebagai bagian dari kesepakatannya dengan pemerintah Inggris untuk memasok total hingga 100 juta dosis. Sebagai vaksin dua dosis, perjanjian tersebut dapat menginokulasi hingga 50 juta orang di Inggris.

Chief Executive Officer AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "hari ini adalah hari yang penting bagi jutaan orang di Inggris Raya yang akan mendapatkan akses ke vaksin baru ini. Telah terbukti efektif, dapat ditoleransi dengan baik, mudah dikelola, dan dipasok oleh AstraZeneca tanpa keuntungan."

Vaksin Oxford-AstraZeneca memungkinkan Inggris untuk meningkatkan program inokulasinya secara signifikan. Ini juga lebih murah daripada yang lain dan tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat rendah.

Vaksin AstraZeneca adalah inokulasi vektor virus yang didasarkan pada versi lemah dari virus flu biasa yang menyebabkan infeksi pada simpanse. Ini dirancang untuk memprioritaskan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika nanti menginfeksi tubuh.

Namun, pemerintah Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi telah merekomendasikan "prioritas harus diberikan kepada sebanyak orang dalam kelompok berisiko dosis pertama mereka, daripada menyediakan dua dosis yang dibutuhkan dalam waktu sesingkat mungkin."

"Setiap orang masih akan menerima dosis kedua dan ini akan berlangsung dalam 12 minggu sejak dosis pertama. Dosis kedua melengkapi kursus dan penting untuk perlindungan jangka panjang," tambahnya, dikutip dari CNBC International.

Menteri Pemerintah Inggris Michael Gove mengatakan pada Senin (28/12/2020) lalu bahwa persetujuan vaksin Oxford-AstraZeneca dapat mempercepat pencabutan lockdown ketat di Inggris, yang membatalkan perayaan Natal bagi jutaan orang.

Sebelumnya statistik pemerintah menyatakan vaksin Pfizer-BioNTech telah diberikan kepada 600.000 orang di Inggris Raya. Inggris kini tercatat memiliki 2.382.865 kasus positif, dengan 71.567 kasus kematian, menurut data Worldometers.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Mutasi Corona, Inggris Mulai Suntik Vaksin AstraZeneca

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular