AS Wajibkan Traveler UK Bebas Covid 3 Hari Sebelum Berangkat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mewajibkan semua penumpang yang terbang dari Inggris menuju AS untuk melampirkan hasil tes negatif Covid-19 72 jam sebelum keberangkatan.
Upaya ini dilakukan pemerintah AS di tengah kekhawatiran varian baru virus corona penyebab Covid-19 yang lebih menular. Seperti diketahui, munculnya varian baru yang virus corona sangat menular di Inggris yang telah mendorong banyak negara untuk menutup perbatasan mereka bagi para pelancong dari negara tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, seperti dituliskan Reuters menyatakan, semua penumpang maskapai yang tiba dari Inggris harus dinyatakan negatif untuk terbang ke AS. Keputusan ini telah ditekan Presiden Donald Trump pada Jumat (25/12/2020) waktu setempat dan bakal berlaku pada Senin (28/12/2020) waktu setempat.
Sebelumnya, United Airlines dan Delta Air Lines menyatakan, mereka mewajibkan semua penumpang dalam penerbangan dari Inggris ke AS untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diambil dalam 72 jam sebelum keberangkatan.
Berdasarkan keterangan CDC, penumpang harus dites negatif melalui tes PCR atau antigen.
"Virus terus berubah melalui mutasi, dan analisis awal di Inggris menunjukkan bahwa varian baru ini mungkin hingga 70% lebih dapat ditularkan daripada varian yang beredar sebelumnya," tulis keterangan tersebut.
CDC juga mencatat pada Maret lalu, Presiden Trump menangguhkan masuknya hampir semua warga negara asing yang mengunjungi Inggris dalam 14 hari terakhir. Kebijakan itu telah mengurangi perjalanan udara ke AS dari Inggris sekitar 90%.
Di bawah kebijakan baru, penumpang yang berangkat dari Inggris ke AS harus memberikan dokumentasi tertulis dari hasil tes laboratorium mereka (dalam bentuk cetak atau elektronik) kepada maskapai penerbangan.
"Maskapai harus mengonfirmasi hasil tes negatif untuk semua penumpang sebelum naik. Jika penumpang memilih untuk tidak mengikuti tes, maskapai penerbangan harus menolak boarding," tulis Reuters.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perluas Bisnis Vaksin, AstraZaneca Akuisisi Perusahaan AS
