Kacau, Menkes Sebut Mutasi Corona di Inggris Tak terkendali

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 December 2020 13:15
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengingatkan warga untuk tetap berada di rumah sampai disuntikkan vaksin. Alasannya, mutasi baru Covid-19 yang ditemukan "tak terkendali".

Pada Minggu (20/12/2020), Inggris resmi memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah untuk London dan Tenggara Inggris dan membatalkan rencana pelonggaran aturan untuk sosialisasi natal.

Langkah-langkah untuk mengendalikan infeksi dari varian baru virus Covid-19 yang disebut lebih cepat menyebar. 16 juta warga Inggris terpengaruh kebijakan ini. Pemerintah bahkan mengerahkan polisi tambahan untuk menghentikan orang bepergian ke luar London.

"Kasus benar-benar meroket, jadi jalan kita masih panjang," kata MattHancock seperti dilaporkan Bloomberg News, Senin (21/12/2020). "Saya pikir akan sangat sulit untuk mengendalikannya sampai vaksin disuntikkan."

Bukti ilmiah yang muncul menunjukkan varian baru Covid-19 ini dapat menyebar secara signifikan lebih cepat daripada jenis sebelumnya dan jadi penyebab lonjakan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Inggris.

"Kami membuat komitmen tanpa mengetahui bahwa akan ada varian baru yang menyebar jauh lebih cepat," kata Matt Hancock. Dia mengatakan "tidak ada bukti" bahwa strain baru - VUI-202012/01 - lebih ringan dari virus aslinya.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan: "Kami memahami bahwa virus tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah."

Inggris sendiri sudah mulai program vaksinasi Covid-19 pekan lalu setelah menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer/BioNTech. Pemerintah menargetkan bisa memvaksin 350.000 warga Inggris hingga 20 Desember 2020.


(roy/roy) Next Article Lebih Ganas? WHO Selidiki Mutasi Corona Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular