Vaksin Sinovac Paling Lemah Lawan Covid-19, Benarkah?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 December 2020 12:45
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) angkat bicara terkait beredarnya informasi soal efektivtias vaksin Covid-19 Sinovac merupakan yang terlemah jika dibandingkan dengan vaksin lainnya.

Dalam informasi yang beredar di media massa tersebut disebutkan data berasal dari World Health Organization (WHO) dan Indonesia satu-satunya yang memesan vaksin Sinovac.

Merespons pemberitaan tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia mengatakan hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan tersebut.

"Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/12/2020).

Lucia Rizkia menambahkan informasi hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin COVID-19 dari Sinovac, seperti: Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir.

"Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya.," ujarnya Lucia.

"BPOM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO."


(roy/roy) Next Article Brasil Pesan 46 Juta Dosis Vaksin dari Sinovac China Rp 1,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular