
Produsen Rokok Ini Uji Vaksin Covid dari Tembakau ke Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - British American Tobacco (BAT) semakin dekat untuk produksi vaksin Covid-19 dengan menggunakan tanaman tembakau. Perusahaan Ini sudah mendapat izin dari Amerika Serikat (AS) untuk menguji vaksin buatannya ke manusia.
Perusahaan di balik merek rokok termasuk Lucky Strike, Rothmans dan Benson & Hedges mengatakan Food & Drug Administration AS telah memberikan izin untuk memulai studi klinis dengan menyuntikkan vaksin ke relawan dewasa.
BAT optimistis vaksinnya dapat diproduksi hanya dalam enam minggu, ini karena perusahaan miliki teknologi eksklusif yang mengumpulkan unsur-unsur vaksin di tanaman tembakau dengan cepat. Proses ini pun jauh lebih cepat dibandingkan perusahaan farmasi lainnya yang butuh waktu berbulan-bulan untuk membuat vaksin.
BAT juga mengatakan vaksinnya stabil pada suhu kamar atau antara 20-25 derajat Celcius, tidak seperti jab Pfizer / BioNTech, yang harus disimpan dan diangkut pada lemari pendingin minus70 celcius, The Guardian melaporkan, seperti dikutip Senin (21/12/2020).
Vaksin tersebut telah dikembangkan oleh divisi bioteknologi BAT, Kentucky BioProcessing (KBP), yang sebelumnya telah menangani pengobatan untuk Ebola dan juga mengembangkan vaksin flu musiman.
BAT mengatakan KBP telah mengkloning sebagian dari urutan genetik virus corona dan mengembangkan antigen potensial, yang kemudian dimasukkan ke dalam tanaman tembakau untuk reproduksi.
KBP, yang berbasis di Owensboro, Kentucky, mengatakan bahwa mereka dapat mengubah tanaman tembakau menjadi "pabrik pembuatan bio" yang mampu menghasilkan protein yang tidak akan mereka hasilkan.
Perusahaan, yang dibeli oleh BAT pada tahun 2014, mengatakan untuk sementara waktu dapat menyandikan tanaman tembakau dengan instruksi genetik untuk menghasilkan protein target tertentu.
"Uzin uji vaksin Covid-19 ke manusia dan vaksin flu musiman kami adalah pencapaian yang signifikan dan mencerminkan upaya besar kami untuk mempercepat pengembangan portofolio biologi kami yang baru muncul," ujar Dr David O'Reilly, direktur penelitian ilmiah BAT.
"Ini adalah teknologi vaksin nabati kami yang unik, yang bertindak sebagai inang yang cepat dan efisien untuk produksi antigen untuk berbagai penyakit, yang memungkinkan kami membuat kemajuan ini dan menanggapi kebutuhan global yang mendesak akan perawatan yang aman dan efektif dan vaksin."
(roy/miq) Next Article Kepala BPOM Ungkap Update Vaksin Covid-19 Made in RI
