
Klaim Manjur 95%, Rusia Daftarkan Vaksin Sputnik V ke BPOM RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam mendukung upaya Indonesia dalam memerangi pandemi Covid-19, Rusia telah mendaftarkan vaksin besutannya, Sputnik V, kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini diharapkan akan mampu digunakan dalam waktu dekat sebagai penangkal virus corona dan mempercepat laju kegiatan perekonomian.
Dalam siaran pers Kedutaan Rusia di Jakarta, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan bahwa, Sputnik V saat ini sedang dalam tahap penyelesaian uji klinis tahap ketiga. Pemerintah Rusia berharap agar vaksin Sputnik V yang dikembangkan Gamaleya Research Institute, juga dapat digunakan untuk melawan Covid-19 di sejumlah negara-negara mitra.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Rusia siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Dubes Vorobieva.
Ia juga menambahkan, bahwa Moscow mendukung sikap Indonesia yang meyakini bahwa semua negara, baik kecil maupun besar, harus bisa mendapatkan akses yang setara terhadap vaksin Covid-19.
"Kami telah siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam aspek ini. Vaksin Sputnik V saat ini sedang dalam proses registrasi di BPOM Indonesia dan organisasi kesehatan dunia WHO," ujar dtua besar wanita ini.
Sebelumnya, pada bulan April 2020, Presiden Joko Widodo melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas upaya peningkatan kerja sama dalam menangani pandemi virus corona. Antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin, sepakat untuk meningkatkan kontak antara kementerian kesehatan kedua Negara.
Sementara ini Sputnik V sendiri telah didaftarkan di beberapa negara seperti Brazil, India, dan Belarus. Rusia dikabarkan juga telah menyiapkan fasilitas produksi vaksin itu sebesar 500 juta dosis per tahun.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan bersama, Kementerian Kesehatan Rusia, pusat penelitian Gamaleya, dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengatakan vaksin Sputnik V memiliki kemanjuran 95% melawan infeksi virus Covid-19.
Perhitungan tersebut didasarkan pada data awal yang diperoleh 42 hari setelah sukarelawan menerima dosis pertama. Pernyataan yang muncul pada Selasa (24/11/2020) itu mengatakan vaksin telah menunjukkan efektivitas 91,4% selama 28 hari setelah dosis pertama, angka yang didasarkan pada 39 kasus.
Empat puluh dua hari kemudian, setelah dosis kedua, data menunjukkan kemanjuran vaksin di atas 95%. Namun, mereka tidak mencatat jumlah kasus yang digunakan untuk membuat penghitungan.
(roy/roy) Next Article Putin: Vaksin Covid-19 Rusia Aman dan Efektif Lawan Corona