Alasan BPOM Brasil Pertanyakan Vaksin Covid China Sinovac

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas kesehatan Brasil, Anvisa menuding China "tak transparan" dalam pemberian izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 bernama CoronaVac buatan Sinovac Biontech. Apa alasannya?

Dalam keterangan resminya, Anvisa menyebut Brasil merupakan pemimpin internasional dalam proses evaluasi untuk CoronaVac milik Sinovac. Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari pemerintah China.

Pilihan Redaksi Jahat! Data Vaksin Covid-19 Pfizer & Moderna Di-hacked Top! Singapura Punya Vaksin Pfizer & Moderna Buat Lawan Covid Lebih Ganas? WHO Selidiki Mutasi Corona Inggris

"Vaksin [CoronaVac] telah mendapatkan izin penggunaan darurat di China sejak Juni 2020. Kriteria China memberikan otorisasi penggunaan darurat tidak transparan, dan tidak ada informasi yang tersedia tentang kriteria yang saat ini digunakan oleh otoritas China untuk membuat keputusan ini," ungkap Anvisa, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).

Setidaknya puluhan ribu orang telah disuntikkan vaksin Sinovac dalam program penggunaan darurat di China, yang menargetkan kelompok terbatas pada orang-orang berisiko tinggi.

Hingga kini CHina memang belum membuat perincian publik tentang bagaimana cara menentukan sebuah vaksin Covid-19 memenuhi syarat untuk penggunaan darurat. Komisi Kesehatan Nasional China tidak menanggapi permintaan komentar ini.

Seorang perwakilan Sinovac menolak berkomentar dan merujuk pada konferensi pers pada Oktober oleh seorang pejabat kesehatan yang mengatakan inokulasi darurat yang diluncurkan setelah tinjauan yang ketat dan sesuai dengan hukum China dan aturan World Health Organization (WHO).

Saat ini Sinovac sedang melakukan uji klinis tahap akhir di Brasil, Indonesia dan Turki. Gubernur Sao Paulo Joao Doria menyebutkan akan mengajukan izin penggunaan darurat kepada otoritas kesehatan pada 23 Desember 2020, delapan hari lebih lama dari target awal dengan alasan memperbanyak ukuran sampel dan analisis yang lebih lengkap.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Negara yang Beri Izin Vaksin Sinovac Lawan Covid-19