Jahat! Data Vaksin Covid-19 Pfizer & Moderna Di-hacked

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 December 2020 13:07
Ilustrasi peretasan jaringan internet
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen vaksin Covid-19, Moderna mengungkapkan beberapa dokumen mengenai vaksin yang disampaikan kepada European Medicines Agency (EMA) telah diakses oleh hacker secara ilegal.

Moderna mengungkapkan data dan dokumen yang disampaikan kepada EMA tidak termasuk soal informasi tentang identitas relawan dan tidak dan tidak ada informasi terkini bahwa relawan telah terindetifikasi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).

Pada awal bulan ini EMA mengakui telah menjadi target dari serangan hacker. Tidak dijelaskan data apa saja yang telah diintip dan dicuri para pelaku kejahatan siber ini.

Namun produsen vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mengatakan hacker telah mengakses dokumen pengembangan vaksin corona mereka secara tidak sah dalam sebuah serangan siber pada regulator obat-obatan Eropa.

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka telah diberitahu bahwa EMA telah jadi sasaran serangan siber dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan pengajuan izin untuk calon vaksin Covid-19 telah dilihat hacker.

Pfizer dan BioNTech tidak yakin data pribadi peserta uji klinis telah dilihat atau diambil hacker dan EMA "telah menyakinkan kami bahwa serangan siber tidak akan berdampak pada timeline peninjauannya," jelasnya.

Marc Rogers, pendiri grup relawan yang memerangi pelanggaran terkait Covid, CTI-League mengungkapkan dokumen semacam itu bisa sangat berharga bagi negara dan perusahaan lain yang terburu-buru mengembangkan vaksin.

"Ketika ada aksi intip data yang diserahkan ke badan pengatur semacam ini, kami berbicara tentang informasi rahasia vaksin dan mekanisme kerjanya, efisiensinya, risikonya & kemungkinan efek samping dan aspek unik apa pun seperti pedoman penanganan," kata Marc Rogers.

"Ini juga memberikan informasi rinci tentang pihak lain yang terlibat dalam pasokan dan distribusi vaksin dan berpotensi secara signifikan meningkatkan serangan terhadap vaksin."

Perusahaan tersebut mengatakan "tidak ada sistem BioNTech atau Pfizer yang dilanggar sehubungan dengan insiden ini dan kami tidak menyadari bahwa ada peserta studi yang telah diidentifikasi melalui data yang diakses."

Seorang juru bicara BioNTech menolak berkomentar lebih lanjut. Pfizer tidak menanggapi permintaan untuk komentar lebih lanjut.


(roy/roy) Next Article Produksi Terbatas & Izin Tak Terbit, Vaksin Covid-19 Langka?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular