
Sering Lupa Bayar Utang Tanda Awal Sakit Demensia, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Hati-hati bagi Anda yang sering terlambat membayar kartu kredit atau melewatkan pembayaran pinjaman. Sebab dua hal tersebut bisa jadi indikator penyakit demensia.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah jurnal dari John Hopkins dan Federal Reserve Board of Governors. Lembaga tersebut menganalisa jika pasien alzheimer dan demensia memiliki kecenderungan untuk melewatkan pembayaran hingga enam tahun sebelum mendapatkan diagnosa.
"Saya pikir kita sedikit terkejut bahwa hal itu cukup umum sehingga kami benar-benar melihatnya di data," kata penulis utama studi, Lauren Hersch Nicholas kepada CNN, dikutip Jumat (3/12/2020).
Jumlah pasien Alzheimer cukup banyak, misalnya ada 5,8 juta orang Amerika berusia 65 tahun mengidap penyakit tersebut. Diproyeksikan bisa mencapai 13,8 juta pada 2050.
Penelitian ini menggunakan data konsumen kredit dari lebih 81 ribu penerima Medicare pada hampir 20 tahun dari 1999 hingga 2018. Hasilnya terungkap jika pasien demensia memiliki tanda awal dengan gejala keuangan.
Selain itu dalam studi juga terungkap jika pasien dengan tingkat pendidikan rendah akan mulai melewatkan pembayaran selama tujuh tahun sebelum terkena diagnosis. Sementara gejala yang sama ditemui pada orang berpendidikan tinggi sekitar dua setengah tahun.
"Sayangnya ini sangat umum. Pada hasil yang kami peroleh, demensia menyebabkan 5% dan 20% pembayaran yang terlewat. Banyak faktor lain yang menyebabkan melewatkan pembayaran, namun saya pikir demensia menjadi salah satu yang penting dalam grup usia tesebut," kata dia.
Sementara ada juga pendapat jika penyakit lain berkontribusi pada permasalahan finansial tersebut. Namun penelitian ini menemukan hal sebaliknya.
"Kami melihat pola yang berbeda dengan demensia yang menunjukkan adanya kemungkinan besar penurunan kognitif, daripada beban khas penyakit yang lebih besar mendorong ini," ungkap Nicholas.
Demensia adalah suatu kondisi di mana kemampuan otak untuk melakuan fungsi dasar sepreti berpikir, mengingat, berbicara dan mengambil keputusan terus menurun. Ini terjadi karena kerusakan atau kematian sel-sel saraf di otak.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Belum Terkendali, Grab Ngutang Rp 28 T ke Investor
