
RI Dapat 'Durian Runtuh', Pantas Nggak Ngoyo Tambah Utang

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan negara sepanjang tiga bulan pertama 2022 melonjak signifikan. Hal ini berdampak positif terhadap neraca keuangan dan jumlah utang baru yang diajukan Indonesia.
APBN berhasil mencatatkan surplus Rp 10,3 triliun atau 0,66% dari target yang ditetapkan. Berdasarkan catatan, APBN berhasil mencetak hattrick surplus. Membaiknya situasi APBN tak lepas dari lonjakan harga komoditas yang turut berpengaruh pada penerimaan negara secara keseluruhan.
"APBN mulai mengalami perbaikan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi April 2022, Rabu (20/4/2022).
Hingga akhir Maret 2022, utang merosot tajam hingga 58,1% dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Sampai Maret 2022, pemerintah hanya mengeluarkan Rp 139,4 triliun pembiayaan (utang). Tahun lalu lebih dari Rp 332,8 triliun. Ini menggambarkan APBN pulih dari kesehatannya dan ini bagus," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengakui banyak negara yang kesulitan dalam mencari pembiayaan. Situasi global yang semakin tidak pasti, membuat para pendonor lebih berhati-hati dalam memberi utangan kepada setiap negara.
"Kita masih punya SAL [Saldo Anggaran Lebih] Rp 149,7 triliun. Nah inilah yang kita sebutkan cerita APBN bekerja keras mendanai Covid sudah terlihat buahnya," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Beli Twitter, Elon Musk Rela 'Ngutang' Ratusan Triliun