Update Uji Vaksin Covid-19 dari Anak Buah Menkes Terawan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
01 December 2020 14:02
Infografis: Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?
Foto: Infografis/Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes, Mohamad Subuh menegaskan setidaknya ada 3 hal utama yang wajib dipenuhi terkait dengan penyediaan vaksin, khususnya di Indonesia.

"Pertama safety, keamanan. Makanya ada uji klinis 1,2 hingga 3," katanya dalam dialog produktif "Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan" di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Kedua adalah efikasi, yaitu efek maksimal (kemanjuran). Vaksin yang diproduksi oleh Sinovac dan Biofarma di Bandung misalnya, efikasi mencapai 90%, sementara itu misalnya untuk vaksin merah putih lebih tinggi 95%. "Jadi ada keamanan," tegasnya.

Ketiga adalah soal kehalalan. Terkait hal ini, faktor halal menjadi bagian penting, sehingga tak ada permasalahan bagi masyarakat untuk menolak dilakukan vaksinasi.

"Makanya, 3 hal ini yang harus dijaga," ujarnya.

Dia mengatakan, Bio Farma akan menyelesaikan uji klinis tahap tiga. selanjutnya, untuk evaluasi selambat-lambatnya akan dilakukan pada Maret 2021.

"Ini kan safety, harus benar-benar. Artinya Januari selesai semua uji klinis, kemudian studi dan evaluasi," katanya.

Adapun sebanyak 1.600 relawan yang sudah disuntik vaksin menurutnya tak ada kendala. Artinya, mereka disebut baik-baik saja. Sementara itu, dia juga menyinggung soal vaksin mandiri serta vaksin yang ditanggung oleh pemerintah.

"Misalnya klaster industri segala macam. Secara unit entitas usaha jelas bisa dengan mandiri. Oleh pemerintah masyarakat kurang mampu, aparat dan lainnya, jumlahnya banyak," pungkasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Fakta Soal Penghentian Uji Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular