
Deretan Fakta Soal Penghentian Uji Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji klinis ketiga yang dilakukan AstraZeneca dihentikan sementara karena ada relawan yang menderita sakit setelah disuntik vaksin. Berkaca cari uji vaksin AstraZeneca, kita menjadi bertanya-tanya apakah vaksin Sinovac yang sedang diuji di RI aman?
Terkait hal ini, Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin AstraZeneca terdiri vaksin hidup dari adenovirus. Kemudian adenovirus disuntik dengan virus corona sehingga ada dua virus yang disuntikkan kepada relawan.
"Nah itu ada yang mungkin enggak cocok sehingga ada efek dan ada terjadinya sesuatu sehingga dia disetop," ujar Kusnandi Rusmil saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-63 Universitas Padjajaran secara virtual, Jumat (11/9/2020).
Lebih lanjut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu menambahkan vaksin Sinovac yang diujikan di Indonesia dengan menggandeng Bio Farma merupakan vaksin yang dimatikan sehingga tidak mungkin menyebabkan sakit, aman.
"Cuma ada kekurangannya vaksin Bio Farma itu, yaitu tidak begitu imunogenik. Jadi disuntiknya harus beberapa kali. Pada uji klinis yang ada di Indonesia ini kita akan melakukan dua kali suntuk dengan jarak 14 hari," terangnya Kusnandi.
Dia mengungkap kenapa Indonesia memilih vaksin Sinovac. Menurut karena Sinovac berasal dari China dan penyakit Covid-19 berawal dari China di Wuhan.
"Mereka juga sudah melakukan uji klinis fase 1 dan 2 dan hasilnya cukup baik, efektivitasnya juga baik sehingga kita pede lakukan uji klinis di Indonesia," terangnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebelum Covid-19, Ini 10 Penyakit Mengerikan & Diatasi Vaksin