
PDIP: Batalkan Kebijakan PSBB Total di Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah mendapatkan kritikan dari Pemerintah Pusat, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total Anies Baswedan mendapatkan serangan dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI. Tak main-main, PDIP minta kebijakan tersebut dibatalkan.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono menuding ada motif politik dalam kebijakan Anies dan menyebut PSBB total akan jadi pukulan keras bagi masyarakat kecil yang sudah terpuruk sejak pandemi corona muncul di Indonesia.
"Hentikan dan batalkan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total/ketat oleh Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta," ujarnya seperti dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (12/9).
Gembong menyatakan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan lebih menentukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Dia menilai Pemprov DKI belum berhasil memastikan kedisiplinan saat penerapan PSBB jilid pertama, sehingga kembali menerapkan PSBB tidak akan memperbaiki faktor kesehatan, sementara biaya sosial masyarakat semakin meningkat.
"Selama ini belum nampak nyata signifikan ditempuh oleh Pemda DKI Jakarta," imbuhnya.
Gembong menilai rencana Pemprov DKI tersebut justru memunculkan kontroversi.
"Tidak salah jika kami mengkritisi pengajuan pencabutan Perda Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah sebesar Rp1,449 triliun yang dapat dihubungkan dengan upaya jalan pintas Pemda DKI Jakarta yang belum mampu memulihkan kondisi ekonomi dan membutuhkan pendapatan/pembiayaan instant," jelasnya.
Dia menyatakan kebijakan penerapan PSBB ketat di tengah situasi kebijakan terintegrasi antara 'pencegahan covid 19 dan ekonomi' terasa lebih mencerminkan sisi Anies sebagai seorang politisi.
"Tidak mengherankan bila kami mencurigai ada motif politik lain dibalik kebijakan penerapan PSBB secara ketat," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DKI PSBB Total, Ini Aturan Lengkap yang Mau ke Bandara