Sebelum Covid-19, Ini 10 Penyakit Mengerikan & Diatasi Vaksin

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 August 2020 13:02
INFOGRAFIS, Harga Vaksin Covid-19, Vaksin Termurah Us$ 4 Per Dosis
Foto: Infografis/Harga Vaksin Covid-19/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Memang belum ada wabah yang semasif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dalam seabad terakhir hingga disebut pandemi. Namun ada beberapa penyakit mematikan yang juga sempat membuat dunia ngeri tetapi kini hampir dilupakan.

Kunci utama untuk membasmi wabah adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk mencapainya maka butuh yang namanya vaksinasi. Sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk Covid-19. Namun sebanyak lebih dari 29 kandidat vaksin tengah diuji klinis, delapan di antaranya bahkan sudah masuk fase akhir. 

Meskipun belum bisa diketahui dengan pasti seberapa efektif dan lama vaksin bisa memberikan proteksi terhadap Covid-19, tetapi jika berkaca pada sejarah vaksinasi tetap memegang peranan penting dalam penanganan wabah.

Dalam sebuah buletin WHO menyebutkan vaksin sangat dapat menurunkan beban dari suatu penyakit menular. Vaksin dapat mempercepat proses eliminasi penyakit menular dengan meningkatkan imunitas manusia.

Hal tersebut terbukti pada banyak kasus penyakit menular. Center for Disease Control & Prevention (CDC) AS mencatat ada banyak penyakit sebelum geger Covid-19 merebak yang hampir dilupakan oleh umat manusia. Berikut adalah daftar penyakit menular tersebut.

1. Polio

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat memicu kelumpuhan. Namun dengan adanya vaksinasi yang agresif dan masif di AS, polio berhasil dieliminasi sejak tahun 1979. Namun kasus polio masih banyak dijumpai di negara lain yang belum melakukan vaksinasi masal.

2. Tetanus

Tetanus sering dicirikan dengan adanya kejang otot. Akibat dari penyakit ini bisa fatal. Saat ini kasus tetanus sudah sangat jarang dijumpai berkat vaksin yang juga dikenal dengan DTaP yang memberikan proteksi juga terhadap difteri dan pertusis.

3. Rubela

Rubella menyebar melalui batuk dan bersin. Ini sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bagi janinnya yang sedang berkembang. Jika seorang wanita hamil yang tidak divaksinasi terinfeksi rubella, dia bisa mengalami keguguran atau bayinya bisa mati setelah lahir. Selain itu, ia dapat menularkan penyakit tersebut kepada bayinya yang sedang berkembang yang dapat mengalami cacat lahir yang serius.

4. Hib

Hib (atau nama resminya, Haemophilus influenzae tipe b) tidak setenar beberapa penyakit lainnya. Hal ini tak lepas dari adanya vaksin. Hib dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan anak hingga menimbulkan kerusakan otak, gangguan pendengaran, atau bahkan kematian.

Hib kebanyakan menyerang anak-anak di bawah lima tahun. Sebelum vaksinasi, lebih dari 20.000 anak terinfeksi setiap tahun. Kini berkat vaksinasi jumlah kasus Hib di AS menurun.

5. Campak

Campak dahulu adalah penyakit yang mengerikan. Banyak menyerang anak-anak. Tanpa adanya vaksinasi campak bisa berakibat fatal terutama bagi anak-anak yang masih sangat muda dan sistem kekebalan tubuhnya belum kuat.

6. Batuk rejan

Batuk rejan, atau pertusis, adalah penyakit sangat menular yang bisa mematikan bagi bayi. Batuk rejan dapat menyebabkan batuk yang tidak terkendali dan hebat, yang sering kali membuat sulit bernapas. Nama "rejan" berasal dari suara nafas yang tajam setelah batuk.

Pada bayi, penyakit ini juga dapat menyebabkan jeda napas yang mengancam jiwa tanpa batuk sama sekali. Batuk rejan sangat berbahaya bagi bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi sendiri.

Para ibu harus mendapatkan vaksin batuk rejan setiap kehamilan untuk memberikan perlindungan kepada bayinya sebelum lahir. Sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan vaksin batuk rejan tepat waktu sehingga ia dapat mulai membangun perlindungannya sendiri terhadap penyakit tersebut. 

7. Rotavirus

Rotavirus menular dan dapat menyebabkan diare berair yang parah, seringkali disertai muntah, demam, dan sakit perut, kebanyakan pada bayi dan anak kecil. Anak-anak bisa mengalami dehidrasi parah akibat penyakit ini dan perlu dirawat di rumah sakit.

Jika seorang anak yang mengalami dehidrasi tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan, mereka bisa mati. Rotavirus adalah salah satu vaksin pertama yang bisa didapat bayi. Ini merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari penyakit rotavirus.

8. Gondongan

Gondongan paling terkenal karena menyebabkan pembengkakan pada pipi dan rahang. Gondongan memicu terjadinya pembengkakan pada kelenjar ludah. Gejala lain termasuk demam, sakit kepala dan otot, serta kelelahan.

Penyakit gondongan merupakan penyakit menular dan belum ada pengobatan. Penyakit gondongan masih menjadi ancaman hingga hari ini - setiap tahun, orang di Amerika Serikat terkena gondongan.

Dalam beberapa tahun terakhir, wabah gondongan telah terjadi di tempat di mana ada kontak dekat dan lama dengan orang yang terinfeksi, seperti berada di ruang kelas yang sama atau bermain di tim olahraga yang sama. Namun berkat adanya vaksin MMR, seseorang & keluarga dapat terlindung dari penyakit gondongan, campak, dan rubella.

9. Cacar Air

Cacar air adalah penyakit yang menyebabkan ruam melepuh gatal dan demam. Seseorang yang menderita cacar air mungkin mengalami banyak lepuh - sebanyak 500 di sekujur tubuhnya.

Cacar air bisa menjadi penyakit yang serius dan bahkan mengancam jiwa, terutama pada bayi, orang dewasa, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Bahkan anak yang sehat pun bisa sakit parah. Memvaksinasi anak pada usia dini sangat penting untuk menjaga kesehatan anak.

10. Difteri

Sebagian besar dari kita hanya mengenal difteri sebagai penyakit yang tidak jelas sejak dahulu kala. Namun berkat vaksin difteri yang didapat bayi mendapatkan perlindungan dari penyakit tersebut. Vaksin yang disebut DTaP ini memberikan perlindungan terhadap difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan).

Meskipun dapat dicegah, penyakit difteri masih ada. Ini dapat menyebabkan lapisan tebal di bagian belakang hidung atau tenggorokan yang membuat Anda sulit bernapas atau menelan. Difteri juga dapat menyebabkan gagal jantung, kelumpuhan, bahkan kematian. 

Memang dari ke-10 penyakit di atas tidak semuanya sudah hilang dari 'peredaran'. Namun berkat adanya vaksinasi, jumlah kasus dapat ditekan. Selain itu orang-orang yang rentan terhadap penyakit seperti anak-anak juga bisa mendapatkan perlindungan sejak dini dari paparan patogen berbahaya tersebut. 

Untuk vaksin Covid-19 sendiri sepertinya kita harus bersabar. Uji klinis vaksin Sinovac di dalam negeri yang melibatkan 1.620 sukarelawan ditargetkan baru kelar dalam enam bulan mendatang, itu artinya kita harus menunggu hasilnya terlebih dahulu sebelum divaksinasi. 

Setelah hasil uji klinis tahap akhir ini dirilis, kita dapat mengetahui apakah vaksin tersebut aman dan efektif meningkatkan kekebalan tubuh tanpa efek samping berbahaya. Jika demikian maka kita tinggal tunggu tanggal vaksinasinya saja. Semoga bisa saja bisa segera.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Kabar Vaksin Covid-19 Sinovac Made in Bandung?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular