Mau Ikut Vaksinasi Covid-19 di RI? Begini Tahapannya!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 November 2020 19:19
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk melakukan vaksinasi nasional Covid-19 makin dekat. Kecukupan fasilitas mulai dari distribusi hingga tenaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi juga mulai disiapkan.

Salah satu hal yang paling penting untuk disiapkan adalah data penduduk yang akan mendapatkan vaksin, hingga prioritas penduduk mana yang akan diprioritaskan untuk imunisasi lebih dahulu.

Sistem vaksinasi nasional ini mulai disiapkan sejak saat ini dan program vaksinasi ini akan dikontrol penuh oleh pemerintah.

Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Udin Al Ayubi mengatakan program imunisasi di seluruh negara di dunia menjadi satu-satunya program kesehatan yang sangat dikontrol oleh pemerintah.

"Dan ini bukan unik di Indonesia, hampir di seluruh dunia, walaupun di negara yang liberal sekalipun seperti di Amerika, vaksinasi itu dikontrol sangat ketat," kata Soleh dalam webinar, Selasa (24/11/2020).

Ditambah lagi dengan ketersediaan vaksin Covid-19 ini di dunia masih sangat terbatas, tak ada negara yang sudah mengamankan jumlah vaksin sesuai dengan banyaknya penduduk di negara tersebut.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, pemerintah telah memastikan hanya 67% penduduk Indonesia yang akan divaksinasi di tahap awal ini dengan kriteria usia 18-59 tahun. Lalu juga akan diberikan prioritas untuk wilayah mana terlebih dahulu untuk melakukan vaksinasi ini.

Nantinya akan terdapat dua jenis vaksinasi, pertama gratis dari pemerintah dan kedua adalah vaksinasi mandiri.

Untuk vaksinasi mandiri, setiap orang yang ingin ikut dalam program ini harus mendaftarkan diri secara online, bisa melalui aplikasi atau website yang akan disediakan oleh pemerintah.

Pendaftaran juga bisa dilakukan secara walk-in di fasilitas-fasilitas kesehatan yang nantinya akan ditunjuk, dan melalui telpon ke customer service. Waktu pendaftaran ini akan diumumkan oleh pemerintah saat sudah mendekati waktu vaksinasi dilakukan.

Untuk pendaftaran, terdapat beberapa hal yang harus disiapkan, antara lain:

  • KTP
  • Nomor telepon
  • Nama Lengkap
  • Tempat dan tanggal lahir
  • 'Alamat
  • Jenis kelamin
  • Status perkawinan
  • Pekerjaan
  • Kartu Keluarga (untuk pendaftaran secara keluarga)

Setelah melakukan pendaftaran, otomatis peserta tersebut telah melakukan pemesanan awal alias pre-order atas vaksin tersebut. Setelahnya pembayaran harus langsung dilakukan, jika peserta vaksinasi tidak memiliki penjamin.

Saat mendekati vaksinasi, peserta bakal mendapatkan pemberitahuan untuk datang di waktu yang telah ditentukan dan perlu untuk mengisi consent/assent form untuk mendapatkan kode khusus berupa QR code. Kode ini akan digunakan untuk validasi saat imunisasi akan dilakukan.

Setelah diimunisasi, peserta bakal mendapatkan sertifikasi vaksinasi yang akan dapat digunakan sebagai bukti telah melakukan vaksinasi.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(roy/roy) Next Article Vaksinasi Paling Cepat Akhir Tahun, Kata Jokowi It's Not Easy

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular