Negara Kecil Ini Dikabarkan Mau Blokir Facebook, Kenapa?

roy, CNBC Indonesia
19 November 2020 15:27
FILE PHOTO: A figurine is seen in front of the Facebook logo in this illustration taken, March 20, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepulauan Solomon dikabarkan berencana memblokir Facebook untuk jangka waktu yang tidak ditentukan setelah bermunculan kritik keras terhadap pemerintah di platform media sosial ini.

Menteri Komunikasi Kepulauan Solomon Peter Shanel Agovaka disebutkan sedang menyusun rencana aturan blokir sementara pada minggu ini dan berdiskusi dengan operator seluler untuk implementasinya, seperti dilaporkan Solomon Times.

"Bahasa kasar pada menteri, perdana menteri (Manasseh Sogavare), pembunuhan karakter, pencemaran nama baik, semua ini adalah masalah yang memprihatinkan," ujar Peter Shanel, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/11/2020).

Ketika dikonfirmasi oleh Reuters terhadap pemberitaan itu, Pemerintah Solomon mengungkapkan akan mengeluarkan pernyataan resmi secepatanya.

Jika rencana ini terlaksana, Kepulauan Solomon akan bergabung dengan beberapa negara yang berani memblokir Facebook. Yakni: China, Iran, dan Korea Utara.

Juru bicara Facebook mengatakan perusahaan telah menghubungi pemerintah Kepulauan Solomon untuk membahas masalah itu. "Langkah ini akan berdampak pada ribuan orang di Kepulauan Solomon yang menggunakan layanan kami untuk terhubung dan terlibat dealam diskusi penting di seluruh Pasifik," ujarnya.

Pemerintahan PM Mannaseh Sogavare banyak mendapat kritis di Facebook soal atas pendistribusian dana stimulus ekonomi di tengah pandemi virus corona dan karena keputusan pemerintah untuk mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China.

Facebook adalah forum diskusi yang sangat populer di Kepulauan Solomon yang memiliki populasi sekitar 650.000 orang.

Pemimpin oposisi Matthew Wale mengatakan akan menentang langkah itu. "Politisi selalu khawatir tentang orang-orang yang memiliki akses ke informasi dan dapat dengan bebas membatasi pendapatan, ini benar-benar tidak bisa menjadi dasar untuk mengajukan blokir," kata Matthew.

"Saya sama sekali tidak melihat adanya pembenaran untuk larangan seperti itu."


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kudeta, Militer Myanmar Blokir Facebook, WhatsApp & Instagram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular