
Pasutri Tajir Berdarah Turki di Balik Vaksin Covid-19 Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech memunculkan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir di Bumi. Data awal uji klinis vaksin ini menunjukkan 90% efektif melindungi pengguna dari Covid-19. Ternyata di balik vaksin ini adalah pasangan suami istri (pasutri) berdarah Turki.
Mereka adalah Ugur Sahin dan Oezlem Teruci. Kedua merupakan petinggi perusahaan farmasi Jerman BioNTech. Ugur Sahin merupakan chief executive officer (CEO) perusahaan dan Oezlem Teruci sebagai chief medical officer.
Keduanya kini masuk daftar 100 orang terkaya di Jerman, di mana valuasi BioNTeh mencapai US$21 miliar, yang sahamnya meroket karena hasil awal uji klinis vaksin Covid-19 yang luar biasa.
Ayah Ugur Sahin lahir di kota Iskenderun di Turki dan pindah ke Jerman Barat pada usia 4 tahun. Ayahnya merupakan buruh migran di sebuah pabrik Ford di Cologne. Adapun ibu Oezlem Teruci seorang dokter yang lahir di Istanbul Turki yang kemudian bermigrasi ke Jerman.
Pasutri ini pertama kali bertemu ketika sedang merintis karir sebagai ilmuwan dan kemudian menikah, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (12/11/2020).
Pada 2008 silam pasutri ini mendirikan BioNTech. Tujuan awalnya membuat imunoterapi kanker, salah satu terapi memperbaiki sistem imun sehingga mampu melawan sel kanker.
Ambisi ini membuat BioNTech dilirik oleh lembaga philantropis milik Bill Gates, pendiri Microsoft. Bill and Melinda Gates Foundation berinvestasi miliar dolar AS pada perusahaan ini.