Sri Mulyani Beberkan Potensi Ekonomi Digital RI: Luar Biasa!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 November 2020 15:18
Sri Mulyani
Foto: Tangkapan layar Youtube Kemenkeu

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia luar biasa besar. Hal ini terlihat dari sektor digital yang terus meningkat.

Sri Mulyani menjelaskan, dari laporan yang dirilis Temasek, ekonomi digital Indonesia akan berkembang pesat pada 2025 mendatang dari berbagai bidang. Pertama, dari bidang internet, ekonomi digital RI diproyeksi naik lebih dari tiga kali lipat yakni dari US$ 40 miliar menjadi US$ 133 miliar.

Kemudian, melalui e-commerce naik empat kali lipat dari US$ 20 miliar ke US$ 82 miliar dan online traveling naik 2,5 kali lipat dari US$ 10 miliar menjadi US$ 25 miliar. Lalu dari media berpotensi naik dari US$ 3,5 miliar menjadi US$ 9 miliar dan melalui ride hailing dari US$ 5,7 miliar ke US$ 18 miliar.

"Artinya Indonesia sangat memiliki potensi luar biasa di digital ekonomi," ujarnya dalam Indonesia Fintech Summit, Rabu (11/11/2020).

Namun, potensi ekonomi digital yang besar ini dinilai bisa diwujudkan jika didukung dengan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang memungkinkan seluruh orang Indonesia mengakses internet dimanapun berada.

Saat ini Indonesia tengah dalam pembangunan infrastruktur yang memungkinkan semua masyarakat bisa mengakses digitalisasi.

"Tidak ada istilah terluar, terpinggirkan atau tertinggal dalam hal ini mereka perlu dapat akses internet. Makanya kita perlu bangun infrastruktur," jelasnya.

Bendahara negara ini menyebutkan, setidaknya ada empat hal yang harus dipenuhi Indonesia untuk mewujudkan potensi ekonomi digital yang luar biasa besar ini.

"Potensi Indonesia itu hanya akan bisa terjadi jika di address 4 isu yaitu infrastruktur termasuk ICT, SDM, capacity kita untuk adopt ICT, institusi dan regulasi," kata dia.

Oleh karenanya, saat ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran di APBN 2021 sebesar Rp 413 triliun untuk membangun infrastruktur pendukung digital dan Rp 30 triliun untuk pengembangan ICT nya.

Anggaran ini ditujukan untuk membangun stasiun transmisi di lebih dari 5 ribu desa dan juga membangun koneksi internet di lebih dari 12.377 lokasi yang selama ini belum terjangkau.

Selain itu, pemerintah juga membangun pusat data nasional yang akan melakukan update data-data masyarakat, termasuk yang akan menerima bantuan sosial serta menciptakan digitalisasi di sektor pendidikan.

"Ini opportunity. Dengan adanya Covid-19 kita dipaksa pindah ke digital. Kenaikan penggunaan internet tidak hanya pendidikan, kesehatan tapi juga pemerintah luar biasa meningkat," jelasnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Atasi Kesenjangan Digital di RI, Sri Mulyani Siapkan Rp 29 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular