
Vaksin Covid-19 Pfizer Ampuh Lawan Corona, Harganya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa farmasi Pfizer dan BioNTech baru saja mengumumkan hasil baik dari Vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkannya. Lantas berapa harga jual vaksin ini?
BioNTech berencana memberi harga rejimen dua suntikan vaksin virus corona (Covid-19) di bawah harga pasar dan akan membedakan harga antar negara atau wilayah. Dalam acara online Financial Times, kepala strategi BioNTech Ryan Richardson mengatakan label harga vaksin, yang dikembangkan bersama dengan Pfizer ini akan mencerminkan risiko keuangan yang dihadapi investor sektor swasta saat ini.
"Kami telah mencoba untuk mengejar pendekatan seimbang yang mengakui bahwa inovasi membutuhkan modal dan investasi, sehingga kami berencana untuk memberi harga vaksin kami jauh di bawah harga pasar biasa yang mencerminkan situasi kami dan dengan tujuan untuk memastikan akses berbasis luas di dunia," kata Richardson, sebagaimana dilaporkan Reuters.
"Saya berharap akan ada harga yang berbeda di wilayah tertentu di dunia," tambahnya, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang maksud label harga yang berbeda."
Pada Senin (9/11/2020), vaksin BioNTech dan Pfizer terbukti 90% efektif, berdasarkan hasil uji coba pendahuluan.
Juli lalu, Pfizer bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memasok 100 juta dosis vaksin potensial dengan harga US$ 39 (Rp 540 ribuan, asumsi Rp 14.047/US$) untuk imunisasi dua dosis, atau US$ 19,5 (Rp 270 ribuan) per dosis, dengan opsi untuk menjual 500 juta dosis lagi dengan syarat untuk dinegosiasikan terpisah.
Kepala strategi BioNTech menekankan bahwa, meskipun grup Jerman telah menerima dukungan dari sektor publik, risiko yang diambil oleh investornya akan mendapatkan keuntungan finansial dari vaksin di masa depan nanti.
"Kami menghadapi risiko finansial yang cukup besar. Kami telah meningkatkan modal di pasar modal," ujarnya.
Richard Hatchett, kepala eksekutif dari Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), mengatakan bahwa proyek Pfizer dan BioNTech adalah satu-satunya di antara 10 pengembang vaksin terkemuka yang belum menerima "pembiayaan sektor publik yang substansial".
Pada bulan Juni, Bank Investasi Eropa, badan keuangan Uni Eropa, memberikan BioNTech 100 juta euro dalam bentuk hutang pembiayaan untuk pengembangan dan pembuatan vaksin Covid-19.
Sementara kementerian penelitian Jerman pada September memberikan BioNTech 375 juta euro, sesuai dengan pencapaian tertentu, juga untuk meningkatkan pengembangan dan produksi vaksin buatan mereka.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Corona Pfizer 90% Ampuh, Ilmuwan : Ada yang Kurang!