
Uji Klinis 90% Efektif, RI Mau Beli Vaksin Pfizer?

Jakarta, CNBC Indonesia - Efektif vaksin Pfizer kabarnya mencapai 90% dalam melawan virus corona, dan kabarnya tidak memiliki efek samping yang membahayakan.
Menanggapi ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara dan mengaku ada beberapa vaksin yang masuk dalam daftar.
"Tapi kita belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu. Ini disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya karena masih banyak yang dibahas terkait dengan vaksin," tegasnya dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Informasi saja, dalam rilis uji klinis fase akhir tahap awal diketahui vaksin Pfizer efektif menangkal virus Covid-19 hingga 90% tanpa efek samping yang membahayakan.
Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.
Pfizer dan BioNTech berencana memproduksi 50 juta dosis vaksin Covid-19 di 2020 dan 1,3 miliar dosis di 2021. Diketahui keduanya sudah mulai uji klinis fase akhir di Juli 2020 lalu.
Sementara itu, Dari tiga produsen vaksin China, Indonesia sudah mendapatkan komitmen 18,1 juta dosis vaksin tahun ini. Rinciannya: Cansino 100 ribu dosis vaksin (single dose), G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) dan Sinovac 3 juta dosis vaksin. Sinovac juga menyanggupi pengiriman 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, seperti dikutip Selasa (10/11/2020).
Untuk tahun depan sudah diamankan 195 juta dosis vaksin, Sinopharm 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.
(roy/roy) Next Article Ahli Bongkar Kekurangan Vaksin Pfizer yang Ampuh Lawan Covid
