Sisi Positif Pandemi: Ekonomi Digital ASEAN Tembus Rp 1.470 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 November 2020 13:31
Ilustrasi toko online. Ist
Foto: Ilustrasi toko online. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona Covid-19 membawa dampak positif pada ekonomi digital Asia Tenggara. Riset terbaru Google, Temasek Holdings dan Bain & Company tahun ini ekonomi digital bakal tembus US$105 miliar atau setara Rp 1.470 triliun (asumsi Rp 14.000/US$).

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak konsumen yang terpaksa beraktivitas dari rumah beralih ke online untuk berbelanja, membeli makanan dan mengakses hiburan.

Hal ini telah membuat bertambahnya 40 juta orang pengguna internet di enam negara di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand pada 2020. Diprediksi pengguna internet di Asia Tenggara tembus 400 juta orang.

Bisnis e-commerce Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh 63% tahun ini menjadi US$62 miliar dan jadi pertumbuhan tertinggi tahun ini. Sementara segmen travel online kontraksi atau minus 58% menjadi US$14 miliar.

"Corona virus telah mendorong adopsi digital secara permanen dan masif," tulis riset tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/11/2020).

Industri digital diprediksi akan tembus US$309 miliar dari sisi gross merchandise value (GMV) pada 2025, sejalan dengan prediksi yang dibuat tahun lalu sebesar US$300 miliar.

Asia Tenggara kini menjadi salah satu pasar internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pertumbuhan ini telah membantu startup unicorn seperti Grab dan Gojek berhasil menarik dana miliar dolar dari investor global.

Meski begitu pandemi membuat suntikan dana investor ke startup Asia Tenggara menurun. Pada semester I-2019 total suntikan dana investor mencapai US$7,7 miliar, pada semester I-202 total suntikan dana investor ke startup Asia Tenggara hanya US$6,3 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bicara Ekonomi Digital RI Kuasai Pasar Asia Tenggara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular