Internasional

Protes & Klaim Menang, Cuitan Trump Banyak Dihapus Twitter

Tech - tahir saleh, CNBC Indonesia
08 November 2020 08:15
President Donald Trump stands with first lady Melania Trump as Jill Biden walks onto stage after the second and final presidential debate Thursday, Oct. 22, 2020, at Belmont University in Nashville, Tenn., with Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden. (AP Photo/Patrick Semansky) Foto: AP/Patrick Semansky

Jakarta, CNBC Indonesia - Media sosial Twitter menghapus beberapa cuitan Presiden AS petahana Donald Trump yang juga calon presiden dari Partai Republik terkait dengan beberapa ungkapan dan klaim kemenangan yang diunggah di Twitter pribadinya, @realdonaldtrump.

Setidaknya ada empat cuitan yang dihapus Twitter dalam 11 jam terakhir dengan alasan kebijakan konten.



Dalam menghapus cuitan Trump, Twitter menyatakan, "some or all of the content shared in this Tweet is disputed and might be misleading about an election or other civic process."

Dalam penjelasan di situs resmi Twitter, disebutkan bahwa kebijakan integritas sipil ialah Anda (pemilik akun Twitter) tidak boleh menggunakan layanan Twitter untuk tujuan memanipulasi atau mencampuri pemilu atau proses sipil lainnya.

Ini termasuk mengunggah atau membagikan konten yang dapat menekan partisipasi atau menyesatkan orang tentang kapan, di mana, atau bagaimana berpartisipasi dalam proses sipil.

"Selain itu, kami dapat melabeli dan mengurangi visibilitas Tweet yang berisi informasi palsu atau menyesatkan tentang proses sipil untuk memberikan konteks tambahan," tegas Twitter dalam penjelasannya.

Cuitan terbaru Trump yang tidak dihapus oleh Twitter saat dia meluapkan kekesalan di akun resmi Twitternya, usai pesaingnya Joe Biden dari Demokrat mendapatkan suara elektroal (electoral votes) terbanyak mencapai 290 suara.

Dalam cuitan terbaru pada Minggu pagi waktu Indonesia, di akun resminya, @realdonaldtrump, Presiden AS ke-45 itu tampak tak terima dengan hasil Pemilu Presiden AS.

Cuitannya sengaja menggunakan huruf kapital, mencerminkan amarah yang coba diluapkan pengusaha AS tersebut.

Dia memprotes mekanisme mail in ballot, atau pengiriman surat suara lewat pos, yang digunakan di samping pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan presiden tahun ini, selain juga kesal karena timsesnya tak diperbolehkan ke ruang penghitungan.

"71.000.000 suara resmi. Terbanyak untuk duduk sebagai presiden," tegasnya.

"PENGAMAT TIDAK DIPERBOLEHKAN KE RUANG PENGHITUNGAN. SAYA MEMENANGKAN PILPRES, DAPAT 71.000.000 SUARA SECARA LEGAL. HAL-HAL BURUK [KECURANGAN] YANG TERJADI YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN OBSERVER KAMI UNTUK MELIHAT. TIDAK PERNAH TERJADI SEBELUMNYA. JUTAAN MAIL-IN DIKIRIM KE ORANG YANG TIDAK PERNAH MEMINTA MEREKA!



Hanya saja, sebagai catatan, Twitter menyematkan kalimat "official sources may not have called the race when this was Tweeted" untuk mempertegas secara tidak langsung kepada publik yang membaca cuitan tersebut agar melihat data resmi Pilpres terkait cuitan si pemilik akun.

"Kami yakin kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi integritas percakapan tersebut dari gangguan dan manipulasi. Oleh karena itu, kami melarang upaya menggunakan layanan kami untuk memanipulasi atau mengganggu proses sipil, termasuk melalui distribusi informasi palsu atau menyesatkan tentang prosedur atau keadaan seputar partisipasi dalam proses sipil," tegas Twitter.

"Jika informasi yang menyesatkan tidak berusaha untuk secara langsung memanipulasi atau mengganggu proses sipil, tetapi menyebabkan kebingungan pada layanan kami, kami dapat memberi label pada Tweet untuk memberikan konteks tambahan," tulis Twitter.

Sebelumnya, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden bersama pasangannya Kamala Harris memang memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) mengalahkan petahana dari Republik, Donald Trump-Mike Pence setelah meraih sebanyak 290 electoral votes.

Berdasarkan data AP pada Minggu pagi (8/11/2020) waktu Indonesia, Biden meraih 290 electoral votes, sementara petahana Trump hanya 214 suara elektoral. Jumlah itu melampaui ambang batas 270 electoral votes dari total 538 electoral votes untuk bisa memenangkan Pilpres AS.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Twitter Mau Caplok Tiktok?


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading