3 Fakta RI Mulai Vaksinasi Covid di November, Sayonara Corona

Roy Franedya, CNBC Indonesia
13 October 2020 06:52
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan Indonesia akan memulai vaksinasi pada awal November 2020. Ini merupakan cara Indonesia memberangus Covid-19 di tanah air.

Berikut deretan fakta soal rencana vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang akan dimulai pada November 2020:

1. Sebanyak 6,6 Juta dosis vaksin Covid-19 China Tiba di November

Untuk vaksinasi November, Indonesia akan mendapatkan pasokan vaksin dari perusahaan farmasi China. Sebanyak 6,6 juta dosis vaksin akan tiba di November.

Terdiri dari 100 ribu vaksin (single dosis) dari CanSino, G42/Sinopharm sebanyak 5 juta vaksin (dual dosis), dan 1,5 juta vaksin (dual dosis) dari Sinovac. Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang. Artinya pada November 2020 ada 3,350 juta orang yang akan lebih dulu divaksinasi.

Selanjutnya CanSino akan mengirimkan 15-20 juta dosis pada 2021. G42/Sinopharm mengirimkan 10 juta dosis vaksin di Desember 2020. Sementara Sinovac mengirimkan 1,5 juta dosis pada Desember 2020 ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

2. Orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Putranto mengatakan untuk tahap awal vaksinasi akan diberikan pada garda terdepan, yaitu medis dan paramedic, pelayanan public, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik.

"Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh Pemerintah," ujar Menkes Terawan seperti dikutip Selasa (13/10/2020).

3. Kirim tim guna pastikan kehalalan vaksin

Pada 14 Oktober 2020, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.

Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.

"MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," ucap Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/sef) Next Article Vaksinasi Covid-19 Dikebut November, Ini Kata Pakar Epidemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular