Berapa Sih Harga Vaksin Covid-19 Sinovac?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 October 2020 15:32
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Sao Paulo Joao Doria pada Rabu pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya baru saja menandatangani pengadaan 46 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech senilai US$90 juta atau setara Rp 1,32 triliun.

Menurut seorang sumber yang mengetahui rencana ini, Sao Paulo mendapatkan vaksin dengan harga murah, sebesar US$1,96 per dosis atau setara Rp 29 ribu (asumsi Rp 14.600/US$), seperti dikutip dari Global Times, Senin (12/10/2020). Bila dua dosis per orang maka biaya yang dikeluarkan Rp 58 ribu.

Jika harga ini benar maka Sao Paulo mendapatkan vaksin Covid-19 lebih murah dari Indonesia. Sebelumnya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada akhir Agustus lalu Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengungkap harga yang lebih tinggi dari yang Sao Paulo.

Dalam rapat tersebut Erick Thohir memaparkan pemerintah telah menandatangani kerja sama dengan Sinovac dengan harga US$8 per dosis untuk bahan baru vaksin. Pada tahun depan harganya turun menjadi US$6 hingga US$7 per dosis.

"Ini bahan baku karena kita ingin belajar memproduksi vaksin, tidak hanya istilahnya terima vaksin yang sudah jadi," ujar Erick Thohir.

"Perhitungan awal kami, vaksin ini untuk harga US$25 (Rp 365 ribu) hingga US$30 ( Rp 438 ribu) per orang. Namun Bio Farma sedang menghitung ulang berapa harganya."

Namun, informasi vaksin Sinovac dengan harga miring tersebut buru-buru dibantah oleh sumber perusahaan.

"Harga vaksin tidak akan semurah itu, karena biaya pengiriman per dosis sekitar US$2 per dosis. Pernyataan Gubernur Sao Paulo pada Rabu adalah salah paham," jelas sumber tersebut.

Informasi saja, vaksin Sinovac saat ini sudah masuk uji klinis tahap akhir. Uji tersebut dilakukan di Indonesia, Brasil, Turki, Bangladesh, dan Chile. Vaksin ini sudah dapat izin penggunaan darurat oleh pemerintah China.


CEO Sinovac Yen Weidong mengungkapkan pihaknya akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba vaksin Covid-19 buatannya, seperti dikutip dari AP.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/miq) Next Article Bareng Oxford, Brasil Siap Produksi 100 Juta Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular