
RI Amankan Jutaan Dosis Vaksin Corona, Ini Pembagian Jatahnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia sudah menyiapkan prioritas vaksinasi Covid-19. Pemerintah berencana menyuntikkan vaksin ke penduduk Indonesia.
Untuk tahap awal vaksinasi akan dilakukan pada tenaga medis, prajurt Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berjumlah 3,5 juta dosis vaksin. Selanjutnya tokoh masyarakat, tokoh agama dan perangkat daerah yang berjumlah 5 juta dosis vaksin.
Kemudian vaksin pada tenaga pengajar anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi swasta dan negeri berjumlah 4,3 juta dosis vaksin. Lalu, aparat pemerintah berjumlah 2,3 juta dosis vaksin. Ada juga vaksin bagi 96 juta dosis vaksin peserta BPJS Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI).
Kemudian vaksin bagi masyarakat berpenduduk 13 tahun hingga 59 tahun berjumlah 213 juta dosis vaksin. "Pemerintah sudah melakukan MoU (memoar of understanding) untuk sejumlah itu. Ada beberapa kerja sama untuk vaksin mandiri," ujar dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (12/10/2020).
Airlangga menambahkan ada dua langkah yang tempuh pemerintah dalam memberikan vaksin, yakni secara gratis dan sisanya vaksin mandiri.
Pemerintah juga menargetkan melakukan penyuntikkan 1 juta per hari untuk 160 juta penduduk. Artinya butuh 320 juta dosis vaksin (satu orang dua dosis). Penyuntikan melibatkan 11.000 Puskesmas di mana satu Puskesmas minimal 100 kali suntikan.
"Kita tahu ada ventor yang tidak terpakai atau terbuang dalam vaksinasi sebesar 20% sehingga kita akan mengadakan vaksin lebih dari itu," jelasnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat sambil menunggu vaksin Covid-19. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.
"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.
(roy/roy) Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah
