Perangi Hoaks Pilpres AS, Twitter Batasi Retweet Pekan Depan

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 October 2020 16:51
FILE PHOTO: A 3D-printed logo for Twitter is seen in this picture illustration made in Zenica, Bosnia and Herzegovina on January 26, 2016.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: Twitter (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter melakukan perubahan besar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. Media sosial yang didirikan Jack Dorsey ini akan membatas Retweet cuitan hoaks dan misinformasi.

Mulai minggu depan, bila seseorang mencoba me-retweet cuitan yang dilabeli sesat, pengguna akan diarahkan ke informasi yang kredibel namun mereka masih bila membagikan cuitan tersebut.

Namun bagi politisi yang me-retweet informasi menyesatkan akan ada pembatasan. Jika seorang politisi, kandidat, atau akun yang berbasis di AS dengan lebih dari 10.000 followers membagikan informasi yang salah, pengguna akan punya kesempatan melihat cuitan tersebut setelah melihat peringatakan tapi tidak bisa me-retweet, membalas pesan atau like.

Selain itu, algoritme Twitter tidak akan memunculkan tweet itu di timeline pengguna. "Kami berharap ini akan semakin mengurangi visibilitas informasi yang menyesatkan, dan akan mendorong orang untuk mempertimbangkan kembali jika mereka ingin memperkuat tweet ini," ujar Twitter seperti dikutip dari Engadget, Senin (12/10/2020).


Twitter pun akan melabeli tweet sesat dan hoaks yang mengklaim kemenangan kandidat mana pun. Label tersebut akan mengarahkan pengguna ke halaman resmi pemilu AS di Twitter.

"Untuk menentukan hasil pemilu di AS, kami memerlukan pengumuman dari pejabat pemilu negara bagian, atau proyeksi publik dari setidaknya dua outlet berita nasional resmi yang melakukan perhitungan secara independen," ungkap Twitter.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/hoi) Next Article Pakai Twitter Harus Berlangganan dan Berbayar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular