Bye Twitter & Facebook, Trump Mau Luncurkan Medsos Sendiri

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 March 2021 12:30
President Donald Trump arrives to speak at a rally Wednesday, Jan. 6, 2021, in Washington. (AP Photo/Jacquelyn Martin) Foto: AP/Jacquelyn Martin

Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump bersiap kembali ke media sosial setelah diusir dari media sosial populer seperti Twitter dan Facebook. Kabarnya dia akan memiliki platform sendiri dan siap beraktivitas di dunia maya lewat layanan tersebut.

"Akan kembali ke media sosial kemungkinan dua atau tiga bulan (dengan) platformnya sendiri," kata mantan penasihat senior saat pemerintahan Trump, Jason Miller dikutip CNet, Senin (23/3/2021).

Jason mengungkapkan semua orang menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh Donald Trump nantinya. Selain itu dia tak membeberkan bentuk platform media sosial tersebut.

Namun dia cukup yakin platform bosnya itu akan menarik puluhan juta pengguna. Serta menambahkan platform itu bisa sebagai 'game changer' di industri media sosial.

Hingga kini perwakilan Donald Trump belum merespons untuk dimintai keterangan terkait media sosial buatan sendiri itu.

Akhir masa jabatannya sebagai presiden memang tak mulus. Januari lalu, Facebook dan Twitter kompak memblokir unggahannya di masing-masing akun setelah pendukungnya melakukan penyerangan pada Gedung Capitol.

Selain itu ada juga Snapchat yang mengambil tindakan tegas dengan mengunci akun pengusaha AS tersebut.

Sebelum akhirnya dilarang, Donald Trump diketahui menggunakan akunnya di berbagai platform media sosial untuk melancarkan tudingan tidak berdasar mengenai adanya penipuan pemilu. Tak sampai sana dia juga mengunggah video terkait hal yang sama.

Facebook dan Twitter juga menindak video dengan menghapusnya, ditakutkan konten tersebut akan berkontribusi pada kekerasan lebih luas di dunia nyata.

Jauh sebelum kerusuhan Gedung Capitol dan tudingan pemilu curang, Donald Trump memang cukup provokatif menyuarakan pendapatnya lewat Twitter. Berulang kali Twitter harus menandai unggahan Donald Trump dengan peringatan pelanggaran peraturan perusahaan.

Bulan lalu, Chief Financial Officer Twitter, Ned Segal mengungkapkan larangan pada Donald Trump akan terus berlaku bahkan jika dia mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Menurutnya aturan perusahaan tidak membiarkan orang yang melanggar aturan untuk kembali lagi pada platform.

"Aturan kami didesain untuk memastikan orang tidak menghasut kekerasan, dan jika ada orang yang melakukannya kami akan menghapusnya dari layanan dan aturan kami tidak membiarkan orang untuk kembali lagi," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Murka Trump Diblokir 2 Tahun dari Facebook dan Instagram


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading