Semua Lelah dari Covid-19: Dunia Butuh Vaksin, Vaksin, Vaksin

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 October 2020 06:29
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh dunia berlomba untuk bisa menemukan vaksin Covid-19. Setidaknya 3 negara besar dengan kekuatan maksimal memfokuskan dalam proyek vaksin.

Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.

Ketiga negara ini sedang berlomba agar vaksin Covid-19 segera tersedia akhir tahun ini. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) per tanggal 2 Oktober 2020, ada 10 vaksin Covid-19 yang sudah melakukan uji klinis tahap akhir.

Pembicaraan soal vaksin ini tak luput dibicarakan di ajang pertemuan para pemimpin dunia. Salah satunya dalam World Bank Human Capital Project Ministerial Conclave : Investing in Human Capital in The Time of Covid-19 yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank - IMF Annual Meeting 2020.

"Saya pikir, perlu dibahas untuk pertemuan ini ketersediaan vaksin. Ini adalah salah satu masalah yang paling kritis dan kompleks bahkan jika Anda memiliki sumber daya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan tersebut seperti dikutip CNBC Indonesia, Minggu (11/10/2020).

"Jadi, saya akan menyambut baik keterlibatan Bank Dunia dan juga program untuk membantu banyak negara untuk vaksin ini," terang Sri Mulyani lagi.

Pemerintah sendiri mengarahkan kebijakan kesehatan untuk tahun 2021 untuk percepatan pemulihan kesehatan akibat Covid-19 dengan meningkatkan memeratakan sisi suplai, menguatkan koordinasi pusat-daerah dan swasta dan pengadaan vaksin.

Adapun anggaran kesehatan antara lain akan dialokasikan untuk bantuan iuran JKN bagi PBPU dan BP kelas III sebesar Rp 2,4 triliun, bantuan iuran peserta PBI JKN Rp 48,8 triliun, antisipasi pengadaan vaksin Covid-19 Rp 18 triliun, layanan pengendalian penyakit Tuberculosis (TB) Rp2,8 triliun, Bantuan Operasional Kesehatan Rp10,7 triliun, penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita Rp1,1 triliun.

"Terakhir, saya ingin sampaikan bahwa kita tidak menyia-nyiakan krisis bahkan selama pandemi ini, Indonesia terus melakukan reformasi yang sangat ambisius. Kita baru saja mengesahkan undang-undang tentang investasi dan penciptaan lapangan kerja agar kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan," terang Sri Mulyani.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Vaksin China & Gates Foundation

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular