Sri Mulyani Buka-bukaan, 'Rahasia' Food Estate Jokowi-Prabowo

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 October 2020 13:52
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat Paripurna DPR dengan agenda tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas RUU tentang P2 APBN TA 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat Paripurna DPR dengan agenda tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas RUU tentang P2 APBN TA 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus dalam meningkatkan produktivitas pangan. Demi meningkatkan produktivitas pangan diperlukan perluasan lahan pertanian.

Dalam jangka menengah dan panjang, Indonesia berupaya menangani masalah ketersediaan pangan dengan memperluas wilayah atau membuka lahan tambahan baru, yang tidak hanya untuk tanaman padi tetapi juga untuk perkebunan hortikultura.



"Indonesia juga memperkenalkan program food estate di luar pulau Jawa dimana ini adalah sesuatu hal yang baru. Tentunya ini semua adalah upaya untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang bagi Indonesia dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa," paparnya saat menjadi Pembicara pada the IMF-World Bank Group Annual Meetings Virtual Food Security Roundtable: Streghtening Food Systems in 2020 and Beyond yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank IMF Annual Meeting 2020 melalui video conference pada Jum'at (09/10/2020), sebagaimana dikutip dari kemenkeu.go.id.



Dalam meningkatkan produktivitas menurutnya dibutuhkan teknologi di mana teknologi ini sudah coba diperkenalkan kepada petani. Hal lain yaitu menghubungkan antara produksi dan pasar secara lebih efisien dan untuk itu Indonesia juga berinvestasi untuk infrastruktur digital sehingga mampu menciptakan aksesibilitas untuk wilayah Indonesia hingga keseluruhan pelosok Indonesia.

Memperluas wilayah pertanian di Pulau Jawa sudah tidak mungkin dilakukan, karena Jawa merupakan pulau terpadat. Meski tidak bisa memperluas lahan di pulau Jawa, namun untuk produktivitas bisa ditingkatkan. Itulah mengapa dukungan pemerintah baik dalam bentuk teknologi serta prasarana atau irigasi serta jalan penghubung antara persawahan atau persawahan dengan pasar menjadi sangat penting.

"Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur dalam rangka meningkatkan produktivitas sawah dan sawah di Indonesia sangat penting," ungkap Menkeu.

Berbicara mengenai ketahanan pangan selama dan sesudah masa pendemi penting dibahas juga mengenai kerentanan sistem pangan berupa harga pangan yang tinggi dan keterjangkauan akses pangan yang sulit.

Selain itu, Indonesia masih memberikan perhatian yang sangat tinggi pada stunting dan malnutrisi. Namun, Indonesia juga memiliki kontradiksi antara kawasan pedesaan dan perkotaan yang mengalami obesitas dan juga penganekaragaman pangan. Indonesia juga masih harus meningkatkan baik produksi maupun konsumsi. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. (*)



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Moeldoko Ungkap Jokowi Tunjuk Prabowo Komandoi Food Estate

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular