
Harga Swab Test Rp 900.000, IDI Saran Subsidi Ini Bagi RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah untuk memberikan subsidi bila ingin harga swab test mandiri corona menjadi Rp 900.000 per spesimen. Pasalnya, tanpa subsidi harga tersebut tidak realistis.
"Harga Rp 900 ribu untuk tes PCR mungkin cukup bila reagensia dibantu pemerintah, yaitu untuk reagensi untuk ekstraksi dan reagensia PCR," ujar Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Zubairi Djoerban dalam keterangan pers, Rabu (7/10/2020).
Zubairi memaparkan, dalam hitungan harian, Rp 900.000 hanya cukup untuk biaya sarana, seperti IPAL (disinfeksi dan sterilisasi), biaya alat (PME dan kalibrasi), serta pemeliharaan bahan habis pakai (flok swab ditambah VTM, PCR tube, filter tip, dan microcentrifuge tube, plastik sampah infeksius, buffer).
Kemudian, biaya Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, hazmat, masker medis N95, face shield, catridge (khusus TCM), serta biaya pemeliharaan kesehatan saja.
"Jika tidak ada subsidi dari pemerintah, harga swab PCR test semestinya adalah Rp1,2 juta." ucapnya.
Informasi saja, sebelum ada pengaturan ini, biaya test swab corona antara Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta. Mahalnya harga test swab membuat pelacakan Covid-19 terhambat. Padahal pelacakan merupakan salah satu cara untuk bisa menghentikan penularan virus corona.
IDI sendiri mendesak pemerintah untuk segera memenuhi target pemeriksaan swab PCR 30.000 jiwa per hari. Setelahnya target kemudian dinaikkan menjadi 50.000 jiwa per hari.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Swab Test Corona Mahal, IDI: Harus Semurah Mungkin
