Ternyata TikTok Belum Lolos dari Sanksi Blokir Trump

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
01 October 2020 13:02
TIKTOK
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski telah menggandeng Oracle dan Walmart, TikTok masih bisa dijatuhi sanksi pemblokiran oleh pemerintahan Donald Trump bila tak memenuhi aturan keamanan nasional.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan jika kesepakatan Oracle dengan TikTok tidak dapat diselesaikan dengan memenuhi persyaratan keamanan nasional AS, termasuk memegang kode di Amerika Serikat, aplikasi video pendek tersebut akan ditutup.

"Semua kode harus ada di Amerika Serikat. Oracle akan bertanggung jawab untuk membangun kembali kode, membersihkan kode, memastikannya aman di cloud mereka, dan ... itu akan memenuhi semua persyaratan kami," ujar Steven Mnuchin seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/10/2020).

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang memaksa Bytedance menjual operasional TikTok AS ke perusahaan AS. Alasannya, keamanan nasional. Data pengguna AS bisa jatuh ke pemerintah China.

Bytedance akhir bekerja sama dengan Oracle dan Walmart untuk menyelamatkan TikTok AS. Salah satu kesepakatannya akan dibentuk perusahaan berbadan hukum AS yang menjalankan operasi TikTok AS. Pemegang sahamnya adalah Bytedance, Walmart dan Oracle.

Semua kode dan algoritma TikTok AS akan dikelola perusahaan baru ini. Bytedance mengklaim saat ini ada 100 juta pengguna aktif TikTok di Amerika Serikat. TikTok cukup populer di generasi muda Amerika.

Masalah pelepasan TikTok AS kini ada di tangan China. Pasalnya, aturan baru Tiongkok mewajibkan perusahaan China mendapatkan izin pemerintah bila ingin mengekspor teknologi ke negara lain. Bytedance kini menunggu restu pemerintahan Xi Jinping.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Mau Diblokir Trump, TikTok Target Rekrut 10.000 Staf di AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular