Donald Trump Digocek, Jurus Baru TikTok di Amerika Terungkap

Redaksi, CNBC Indonesia
07 July 2025 09:40
TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
Foto: TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok dikabarkan mengembangkan aplikasi versi baru untuk pengguna di Amerika Serikat sebelum pemerintah Presiden AS Donald Trump mewujudkan penjualan paksa perusahaan.

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, tahun lalu menerbitkan aturan yang memaksa ByteDance, perusahaan China pemilik TikTok, menjual aplikasi tersebut ke entitas di luar China. Jika TikTok tidak dijual, aplikasi video singkat itu akan diblokir di wilayah AS.

Tenggat waktu penjualan seharusnya jatuh pada Februari 2025. Namun, Trump berulang kali memundurkan deadline pemblokiran.

Reuters yang mengutip The Information, melaporkan bahwa TikTok kini tengah mengembangkan aplikasi versi baru untuk mengantisipasi kesepakatan penjualan bisnis mereka di AS. 

Kabar aplikasi versi baru ini muncul tak lama setelah Trump menyatakan akan memulai pembicaraan dengan China soal kesepakatan penjualan TikTok. Menurutnya, kesepakatan penjualan TikTok sudah di depan mata.

Dia juga sempat mengungkapkan bahwa dia telah menemukan pembeli untuk TikTok, pembeli tersebut digambarkan sebagai sekelompok orang sangat kaya yang akan dibeberkan oleh Trump dalam waktu dua pekan mendatang.

"Saya pikir kita akan mulai Senin atau Selasa ... berbicara dengan China, mungkin Presiden Xi atau salah satu perwakilannya, tetapi kita akan cukup banyak memiliki kesepakatan," kata Trump, Sabtu (5/7/2025).

The Information menyatakan aplikasi versi baru TikTok untuk pasar AS akan diluncurkan pada 5 September 2025. Tanggal peluncuran itu kurang 2 pekan dari tenggat penjualan baru yang ditetapkan Trump, yaitu 17 September.

Pengguna harus mendownload aplikasi baru itu untuk terus menggunakan berbagai layanan TikTok. Aplikasi yang lama hanya masih bisa digunakan hingga Maret 2026.

Reuters menyatakan pada awal tahun sebetulnya sudah ada pembicaraan untuk mengalihkan bisnis TikTok dari "perusahaan cabang" di AS menjadi perusahaan baru yang saham mayoritasnya dimiliki oleh investor AS. Namun, pembicaraan soal TikTok buyar setelah Trump mengumumkan tarif impor tinggi untuk barang asal China.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Pembatasan di AS, TikTok Malah Kasih Ini ke Pengguna Android

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular