
Pakar Unair: Infeksi Meluas, Waspada yang Punya Sakit Bawaan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2 sudah menjalar luas di masyarakat Indonesia dan global. Pakar Biomolekular Universitas Airlangga, Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkapkan bahwa virus ini sudah bermutasi sejak awal ditemukan pada April 2020.
Oleh karena itu, perlu perhatian lebih dalam mengawal penyebarannya.
"Lebih mudah menular, penyebarannya lebih cepat. Apakah ini berbahaya?" katanya dalam program Profit, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (6/9/2020).
"Kita tahu Covid-19 sangat bervariasi. Ekspresi dari infeksi ini ada yang ringan, OTG [orang tanpa gejala], ada yang sedang, berat, apalagi komorbid [punya penyakit lain] bisa sangat berbahaya. Artinya ada pengelompokan dari sel inang di manusia merespon terhadap infeksi virus ini, jadi tidak dipukul rata semua sebabkan kematian," katanya.
Puspaningsih menyebut penyebaran virus ini bermula dari sel inang hewan yang disebut-sebut kelalawar.
Ketika menyebar ke manusia pasti bermutasi sehingga bisa menginfeksi sel inang manusia. Virus harus bisa beradaptasi dengan sel inang karena dia tidak bisa hidup tanpanya.
"Sebetulnya virus ini angka kematiannya rendah dibanding virus-virus lain yang kita kenal selama ini. Namun demikian penyebarannya luar biasa, kalau ini mengenai orang-orang rentan karena ada komorbid lain, ini yang jadi masalah," sebutnya.
Meski rentan terhadap masyarakat rentan, namun banyak juga di luar itu yang terinfeksi.
Pasalnya, angka terkonfirmasi positif Covid-19 pun belum menunjukkan bakal terjadi penurunan. Teranyar, pertambahan terkonfirmasi positif mencapai 2.220 kasus pada 5 September 2020 kemarin. Total, konfirmasi positif sudah menembus angka lebih dari 190.000 kasus.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Malaikat Pencabut Nyawa' Incar Pasien Hipertensi Hingga Asma