Bos BCA: Fintech Adalah Sahabat

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan bahwa tak ada persaingan antara perbankan dan financial technologi (Fintech).
"Mau dikatakan bersaing, tidak. Kita bisa berkolaborasi. Lima tahun yang lalu tak terbayangkan fee top up dari e-wallet. Sekarang justru itu terobosan, harus ada investasi connect ke digital," katanya dalam Webinar CNBC Indonesia bertajuk "Sistem Pembayaran Digital Jadi Jurus Ampuh Saat Pandemi Covid-19 & Masa Depan", Kamis (3/9/2020).
Dia menegaskan, dahulu memang tak terbayangkan, ada fee yang bisa didapatkan dari transaksi kecil seperti ini. Dia menyebut, fee dari isi ulang tersebut memang bernilai kecil hanya Rp 1.000, namun akan menjadi besar karena volume transaksi harian yang besar.
"Top up, ngga mungkin 5 juta sampai 10 juta. paling berapa puluh atau ratusan ribu. Setiap top up ada fee. Ini menambah fee based. Fintech adalah sahabat, saling mengisi bukan bersaing," tegasnya.
Informasi saja, Webinar yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia ini menghadirkan para pembicara yang andal di bidangnya, Selain Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, hadir pula Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, Direktur Utama BTPN Ongki W. Dana, Presiden Direktur IBM Indonesia Tan Wijaya, dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta serta Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono.
Mereka beradu konsep tentang masa depan pembayaran digital. Selain itu, permasalahan-permasalahan dalam mewujudkan pembayaran digital yang aman dan nyaman menjadi bahan yang akan disampaikan dalam sesi para pembicara yang dipandu oleh Moderator Exist in Exist.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BCA: Masih Ada 200 Ribu Nasabah Setia Pakai SMS Banking