
TikTok Diminta Buat Skema Stop Operasi di AS, Resmi Hengkang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan yang tidak sehat antara Amerika Serikat dan China membawa petaka bagi banyak perusahaan China yang memangsa pasar AS.
Perusahaan ByteDance mengatakan kepada para insinyur TikTok dalam sebuah memo minggu ini untuk membuat rencana penutupan aplikasi TikTok di pasar AS, bahkan saat banyak perusahaan AS mau membeli operasional aplikasi ini, menurut sumber yang mengetahui masalah ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/8/2020).
Secara terpisah, ByteDance juga membuat rencana untuk memberi kompensasi kepada karyawan dan vendor TikTok AS jika terjadi penutupan. TikTok telah menerapkan penyetopan perekrutan di AS untuk sebagian besar posisi terbuka karena ketidakpastian, hanya membawa 5% dari staf yang direncanakan untuk direkrut, menurut sumber anonim tersebut.
ByteDance memandang persiapan penutupan sebagai rencana cadangan, dan sedang bekerja menuju kesepakatan yang akan membuat TikTok tetap beroperasi di AS tanpa gangguan.
"Kami yakin bahwa kami akan mencapai resolusi yang memastikan TikTok ada di sini untuk jangka panjang bagi jutaan orang Amerika yang datang ke platform untuk hiburan, ekspresi diri, dan koneksi," kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC Internasional.
"Seperti yang akan dilakukan oleh setiap perusahaan yang bertanggung jawab, kami secara bersamaan mengembangkan rencana untuk mencoba memastikan bahwa karyawan AS kami terus mendapatkan bayaran dalam hasil apa pun."
Sebelumnya Presiden Donald Trump meminta ByteDance untuk mendivestasi TikTok di AS karena adanya kekhawatiran keamanan data pribadi masyarakat AS yang masuk ke Pemerintahan China.
Trump bahkan mengeluarkan perintah eksekutif pada 6 Agustus lalu yang akan melarang transaksi dengan TikTok dan Bytedance dalam 45 hari.
Microsoft Corp dan Oracle Corp termasuk di antara perusahaan AS yang berlomba-lomba mengakuisisi aset TikTok, yang mengklaim sekitar 100 juta pengguna aktif bulanan di AS. ByteDance diperkirakan akan memilih penawar untuk mengadakan pembicaraan eksklusif paling cepat Jumat (28/8/2020) hari ini, menurut sumber tersebut.
Sementara TikTok telah mengajukan gugatan yang menentang perintah Trump tersebut, dan sedang mempersiapkan kemungkinan bahwa aplikasi tersebut harus ditutup jika belum mencapai kesepakatan dengan pengakuisisi pada pertengahan September.
Sementara, ByteDance telah melakukan pembicaraan untuk menjual operasi TikTok di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru, yang bernilai US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar sejak awal Agustus ini.
Walmart Inc mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya bergabung dengan Microsoft dalam upayanya untuk akuisisi aset TikTok AS. Pihak Walmart mengungkapkan rencananya beberapa jam setelah kepala eksekutif aplikasi Kevin Mayer mundur dari jabatannya.
Oracle, yang dipimpin Larry Ellison adalah salah satu dari sedikit pendukung Trump di dunia teknologi, telah bermitra dengan beberapa investor ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia, dalam penawarannya untuk aset TikTok.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Elon Musk Habis Caplok Twitter: Contek China