Internasional

Ini Update Terbaru Pengembangan Vaksin Corona Global

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
12 August 2020 08:37
A medical worker performs a COVID-19 test at a test center at Vnukovo airport outside Moscow, Russia, Friday, Aug. 7, 2020. Authorities in Russia say they are about to approve a COVID-19 vaccine, with mass vaccinations planned as early as October 2020, using shots that are yet to complete clinical trials. But scientists worldwide are sounding the alarm that the headlong rush could backfire and point to ethical issues that undermine confidence in the Russian studies.  (AP Photo/Pavel Golovkin)
Foto: AP/Pavel Golovkin

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara dunia terus berlomba mengembangkan vaksin corona. Setidaknya ada 168 vaksin yang tengah dikembangkan dengan, 28 vaksin telah memasuki beragam fase pengujian.

Lalu sejauh ini, bagaimana perkembangannya:



Rusia umumkan vaksin pertama
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rusia telah sukses mengembangkan vaksin Covid-19 pertama di dunia. Hal itu diumumkan Putin dalam konferensi video dengan para menteri yang disiarkan televisi setempat, Selasa (11/8/2020).

"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan Covid-19 telah didaftarkan," ujarnya sebagaimana dilaporkan AFP.

The Hindustan Times melaporkan, virus itu telah menjalani serangkaian tes yang diperlukan. Putin bilang kalau salah satu putrinya yang menerima suntikan vaksin berada dalam kondisi sehat.

Otoritas Rusia dalam sejumlah kesempatan mengungkapkan kalau pekerja medis, guru, dan masyarakat dari kelompok berisiko lain akan menjadi komponen masyarakat yang didahulukan untuk divaksinasi.

Seperti diketahui, Rusia merupakan negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19. Banyak ilmuan yang skeptis terkait keputusan Rusia yang mendaftarkan vaksin itu sebelum menjalani uji klinis tahap III yang biasanya berlangsung berbulan-bulan dan melibatkan ribuan orang. 


AS booking 100 juta dosis vaksin Moderna
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa mengumumkan akan membeli 100 juta dosis vaksin virus corona yang tengah dikembangkan Moderna. Saat ini vaksin mRNA-1273 masih dalam uji coba tahap akhir.

Kesepakatan bernilai US$ 1,53 miliar. Kesepakatan juga berisi kemungkinan pembelian 400 juta dosis tambahan.

AS telah menginvestasikan US$ 955 juta untuk pengembangan vaksin Moderna. Sehingga total investasi mencapai US$ 2,48 miliar.

Sebelumnya AS juga melakukan hal sama ke pembuat vaksin lainnya. Di antaranya raksasa farmasi Pfizer dan Johnson and Johnson.

AS telah membuat kesepakatan dengan Pfizer, yang juga bermitra dengan BioNtech, sebesar US$ 1,95 miliar untuk 100 juta dosis vaksin dengan 500 juta tambahan.

Sedangkan dengan Johnson and Johnson, AS membuat kontrak senilai US$ 1 miliar dengan 100 juta dosis vaksin dan 200 juta dosis tambahan.

"Kami berinvestasi dalam pengembangan dan pembuatan enam kandidat vaksin teratas untuk memastikan pengiriman yang cepat," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

"Militer akan dikerahkan, mereka siap untuk mengirimkan vaksin kepada orang Amerika segera setelah disetujui sepenuhnya oleh FDA (BPOM AS) dan kita sudah dekat."

Moderna saat ini memasuki tahap III pengujian. Di mana ada 30.000 orang sukarelawan.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Vaksin 'Sputnik V' Made in Rusia, Pertama di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular