Putin Mau Vaksinasi Massal Oktober, Vaksin Corona Ditemukan?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 August 2020 15:49
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Vladimir Putin melalui Otoritas Kesehatan Rusia akan memulai vaksinasi massal pada Oktober 2020 untuk melawan Covid-19. Apakah vaksin corona sudah ditemukan?

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan dokter dan guru akan menjadi pihak pertama yang menerima vaksin corona. Sumber Reuters mengungkapkan bulan ini regulator kesehatan akan memberikan persetujuan pada vaksin potensial yang dikembangkan Rusia.

Mikhail Murashko mengungkapkan sebuah fasilitas kesehatan di Moskow bernama Gamaleya Institute telah menyelesaikan uji klinis vaksin dan para penelitinya sedang mempersiapkan dokumen untuk mendaftarkan vaksin corona.

"Kami merencanakan vaksinasi yang lebih luas untuk Oktober," katanya kepada media Rusia Interfax dan dilansir dari BBC, Senin (3/8/2020).

Pada 15 Juli 2020, peneliti dari Institute Gamleya telah mengumumkan uji vaksin tahap awal yang dikembangkannya sudah selesai. Hasilnya, vaksin ini menghasilkan antibodi Covid-19.

Namun keakuratan vaksin corona menjadi perhatian para ahli, apalagi dengan pendekatan jalur cepat yang ditempuh Rusia. Bahkan ahli penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci, mengungkapkan ia berharap China dan rusia "benar-benar menguji vaksin" sebelum memberikannya kepada publik.

Anthony Fauci menambahkan AS harus memiliki vaksin yang 'aman dan efektif' pada akhir tahun ini. "Sejauh ini, Saya tidak percaya ada vaksin yang lebih maju dari yang kita kembangkan sehingga kita harus bergantung pada negara lain untuk mendaptakan vaksin," ujarnya di depan anggota Parlemen AS.


(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Bidik 100 Juta Orang RI Dapat Booster Pertama Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular