Erdogan Telp Jokowi & Vaksin Corona yang Dikembangkan Turki

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 August 2020 12:46
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghubungi Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (2/8/2020). Isinya ucapan selamat Iduladha 1441 H dan potensi kerja sama pengembangan vaksin Covid-19.


Dalam percakapan tersebut, Jokowi juga menyambut baik adanya peningkatan kerja sama kedua negara, termasuk "kejutan" kerja sama melalui vaksin Covid-19.

"Saya memahami, Turki berada dalam tahap lanjut untuk pengembangan vaksin. Saya senang mendengar kedua Menteri Riset dan Teknologi kita telah membahas kemungkinan kerja sama dalam hal ini," ucap Jokowi, seperti dihimpun dari situs Sekretariat Kabinet RI, Senin (3/8/2020).

Lantas sejauh mana pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Turki? Melansir Moskow Times, Turki ikut bekerja sama dengan Rusia mengambangkan vaksin Covid-19. Turki akan ikut dalam uji vaksin Covid-19 fase 3 milik Rusia. Rusia menargetkan akan ada 200 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2020.

Dalam keterangan resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebelum pandemi COVID-19, Turki telah mengembangkan sebuah platform khusus di bawah koordinasi Kementerian Industri dan Teknologi Turki, melalui TUBITAK Genetic and Biotechnology Institute.

Direktur TUBITAK, Prof. Dr. Hasan Mandal, menginformasikan dalam paparannya bahwa saat ini Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat yang di antaranya 2 vaksin telah selesai proses percobaan pada hewan (animal testing), selebihnya sedang proses dan akan menuju animal testing.

Terhadap 2 vaksin COVID-19 yang telah selesai pada tahapan animal testing, TUBITAK Turki saat ini sedang menunggu izin dari Kementerian Kesehatan Turki untuk dapat memasuki tahapan clinical testing.

"Turki saat ini berada dalam urutan ke-3, setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, sebagai kandidat negara dengan angka total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi WHO per 24 Juli 2020," jelas Menteri Mustafa Varank.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular